Jadi Bos Tanpa Harus Jadi Musuh



Semakin tinggi pohon, maka angin akan semakin kencang menerpa Anda. Pepatah ini memang benar. Anda kini berada di posisi bos, entah manager atau supervisor. Tetapi kenapa ya, semakin banyak orang yang bergunjing di belakang Anda? Bahkan sahabat Anda perlahan mulai menjauh. Apakah Anda berbuat kesalahan, ataukah memang sikap Anda berubah?

Memang tidak mudah menjadi bos baru. Sekarang ada batasan-batasan yang yang mungkin tidak tertulis di atas kontrak kerja. Jika atasan yang lama cenderung tidak performed, dan Anda bertugas membenahi divisi Anda, ada kemungkinan Anda akan dianggap terlalu bossy. Dan pada akhirnya Anda di musuhi.

Padahal, dulu Anda berada di sisi mereka. Anda dianggap menunjukkan sikap yang tidak "pro karyawan". Apa pun jabatan Anda, jangan sampai Anda berkuasa dan bersikap posesif terhadap bawahan. Anda harus tetap bisa menjaga wibawa, dan punya tata krama saat berbicara dengan bawahan yang mungkin usianya jauh lebih tua dari Anda.

Anda mulai merasa dibenci teman yang sekaligus bawahan Anda? Ini beberapa cara agar Anda tetap bisa jadi bos tanpa harus jadi musuh.

1. Berbagi dan peduli
Jangan mentang-mentang jadi bos, Anda merasa lebih di atas teman-teman Anda. Anda jadi kurang bergaul, tidak memiliki empati dengan mereka. Padahal sebagai bos, yang Anda harus lakukan adalah lebih mengenal karakter dari masing-masing bawahan Anda. Tidak ada salahnya berbagi cerita saat makan siang bersama.

2. Tidak melempar kesalahan
Seorang atasan yang berwibawa, akan bertanggung jawab terhadap kesalahan kecil ataupun besar yang dibuat oleh anak buah atau timnya. Kekuasaan dan gaji Anda yang lebih tinggi memiliki sebuah alasan. Yaitu bahwa Anda akan mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih dari mereka.

3. Jangan sok tahu segalanya
Meskipun Anda bos dan punya banyak pengalaman, bukan berarti Anda tahu segalanya. Bawahan Anda pun ada yang memiliki masa kerja yang lebih lama daripada Anda. Nah, tugas Anda adalah memotivasi mereka agar mau berbagi ide tanpa harus merasa canggung karena menganggap Anda sudah memiliki ide yang cemerlang.

4. Bermuka satu lebih baik daripada bermuka dua
Jangan pernah mengeluhkan pekerjaan atau mengeluhkan salah satu bawahan Anda pada teman sejawat Anda. Apalagi pada bawahan Anda yang lainnya. Sebab Anda bisa dianggap bermuka dua. Di depan mereka Anda tidak memiliki masalah. Sedangkan di belakang mereka, Anda mengeluh (menusuk dari belakang). Mereka bisa melakukan hal yang sama untuk Anda. Jadi jangan menusuk jika tidak ingin ditusuk.

5. Katakan yang sebenarnya meskipun menyakitkan
Anda tidak pernah memberikan kritikan yang membangun atau memberikan penilaian atas apa yang kurang dari suatu pegawai. Tiba-tiba ia disalahkan karena dianggap menjadi penghambat dalam suatu proyek. Cara ini tidak bijak, dan pada akhirnya akan menghambat kerja tim yang lain. Bicarakan dengan bawahan yang bermasalah secara pribadi (berdua tapi tetap formal).

6. Ucapkan tolong dan terima kasih
Meskipun tugas-tugas yang Anda berikan pada bawahan adalah mutlak tanggung jawab dan target mereka, bukan berarti Anda tidak bisa mengatakan "tolong" atau "terimakasih". Mengatakan "tolong" pada bawahan akan memberikan penghargaan untuk mereka, begitu juga dengan kata "terima kasih". Semangat mereka akan melambung. Jangan memberikan tugas seperti memberikan perintah.

7. Jangan mencuri ide atau mencuri waktu mereka
Ingin dihormati dan disegani oleh bawahan? Jangan mencuri ide mereka, atau mencuri waktu untuk memperlambat kedatangan ke kantor atau dalam pertemuan. Mencuri ide mereka yang tidak sengaja Anda dengar di kamar mandi? Wah, kalau semua orang melakukan hal itu, tak terbayangkan apa jadinya proyek-proyek tim Anda nanti ke depan.

8. Katakan Anda menyesal
Tidak berhasil dengan proyek yang sudah dirancang sedemikian rupa? Bukan berarti Anda harus terlihat lemah atau uring-uringan menyalahkan bawahan. Katakan Anda menyesal bahwa tim tidak bisa mencapai target. Mereka bukan anak kecil yang tidak mengerti kata-kata dan harus diberikan hukuman atau makian, kan?

9. Jangan sok berkuasa
Karena menjadi bos, Anda merasa punya hak untuk menjentikkan tangan? Tidak. Justru sebaliknya, tetaplah berada di jalur profesional. Anda tetap mendelegasikan tugas-tugas dan tetap melakukan tugas dan kewajiban Anda tanpa harus melemparkan pada bawahan. Perlihatkan bahwa Anda tetap bisa mandiri.

10. Berkata jujur dan tidak curang
Jika Anda salah, katakan kalau Anda salah dan meminta maaf. Katakan terus terang dan jujur kalau Anda memang tidak suka dengan sikap ataupun kerja bawahan Anda. Tapi harus dengan alasan yang objektif, ya.

Yang Bikin Anda Berutang Lewat Kartu Kredit



Kartu kredit memang diterbitkan untuk memudahkan hidup Anda. Namun, tidak berarti Anda lalu dapat menggantungkan seluruh hidup Anda pada kartu kredit ini. Jika itu yang Anda lakukan, tak lama lagi Anda pasti akan terlilit utang kartu kredit. Tidak enak bukan, jika setiap hari Anda ditelepon petugas penagihan kartu kredit?

Terdapat beberapa alasan mengapa orang berutang melalui kartu kredit. Berikut ini beberapa tipe orang tersebut:

Hidup sulit - Terlilit utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK, atau terkena penyakit yang membutuhkan perawatan yang lama dan tidak murah.

Foya, foya, foya - Besar pasak daripada tiang. Ada sekelompok orang yang pengeluarannya selalu melebihi penghasilan. Ada yang karena gengsi ingin tampil lebih keren, namun tidak sesuai dengan kemampuannya. Ada juga yang memang pada dasarnya mempunyai pola hidup konsumtif.

Shopaholic - Tipe pengguna kartu kredit yang benar-benar tidak tahan jika melihat tulisan “SALE”, baik di mal maupun promosi di outlet-outlet perbelanjaan. Berbelanja saat sale dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Pada akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu, dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jumlah tagihan pada akhirnya akan membengkak, seiring dengan pembayaran yang hanya 10% dari total tagihan. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.

Pinjam-meminjam - Meminjamkan uang kepada orang lain melalui fasilitas kartu kredit, atau memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Dengan demikian, selama orang yang dipinjamkan belum mengembalikan uang atau bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.

8 Kiat Jauhi Utang pada Tahun Macan



Tahun 2010 merupakan tahun Macan Logam. Meski dikenal dengan keberaniannya, macan cenderung bertindak hanya dengan dorongan hati dan tanpa pikir panjang. Keberanian memang dibutuhkan, khususnya dalam dunia yang sangat menantang seperti sekarang ini.

Namun, keberanian disertai kebijaksanaan lebih berarti dari sekadar keberanian tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi. Dari sudut pandang keuangan, keberanian mengelola keuangan sangat diperlukan, baik melalui tabungan maupun investasi. Pada saat yang sama, kebijaksanaan keuangan tetap diperlukan—khususnya dalam mengelola utang.

Salah satu bentuk utang yang paling umum adalah melalui kartu kredit. Jika Anda memiliki kebiasaan menunda pembayaran kartu kredit dan tidak membayar keseluruhan tagihan, Anda tidak sendirian. Berdasarkan data Financial Quotient Survey yang dilakukan Citibank, sebanyak 44 persen pemegang kartu kredit di Indonesia tidak melunasi tunggakan kartu kreditnya. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun 2009 total kartu kredit yang bermasalah berada di atas nilai wajar, yaitu mencapai 9 persen.

Berikut 8 tips untuk menjauhi utang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak:

1. Buatlah anggaran
Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan, seperti makan di restoran, belanja kebutuhan dapur, bensin, dan lain-lain. Ketahuilah jumlah yang akan ditagihkan ke kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.

2. Tentukan batas pengeluaran bulanan
Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.

3. Hindari belanja impulsif
Tips ini cocok untuk wanita karena umumnya wanita lebih impulsif dalam berbelanja dibandingkan pria. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya Anda membawa uang tunai.

4. Bayar tepat waktu
Bayarlah utang kartu kredit 5-7 hari sebelum jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda ataupun bunga. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulan. Sebaiknya lakukan pembayaran reguler bulanan dengan direct debit ataupun giro. Hal ini akan memperbaiki rekam jejak Anda di bank ataupun Sistem Informasi Debitur.

5. Manfaatkan tenggang waktu bebas bunga
Ini adalah waktu yang diberikan penerbit kartu kredit pada nasabahnya untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya 20-25 hari, tetapi hal ini hanya berlaku jika tagihan sebelumnya telah lunas.

6. Bayar lebih dari batas minimum
Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10 persen). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas dari utang.

7. Ingat! Ini bukan uang Anda
Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda. Gunakan untuk kebutuhan Anda sehari-hari, tetapi jangan menganggap atau menyalahgunakannya sebagai pendapatan ekstra.

8. Kendalikan diri Anda
Menggunakan kartu kredit membutuhkan tanggung jawab dan pengendalian diri. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak ada salahnya jika Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.

Apabila Anda mengalami permasalahan yang sangat ruwet, berkonsultasilah dengan bagian layanan pelanggan atau bagian penagihan kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda yang berhubungan dengan kartu kredit.

Obat Herbal untuk Sulit tidur (insomnia)

Setiap malam selalu tidur lewat dari jam 12, dan itupun selalu saja tidak dapat pulas. Setiap beberapa jam selalu terbangun karena ada sedikit suara. Suara jam yang berdetik kadang membuat kita tidak bisa tidur, suara jangkrik mendadak terasa menggangu sekali, suara nyamuk bikin kesal, dan masih banyak lagi hal kecil yang membuat kita tidak bisa tidur. Berjam-jam kita membolak-balikkan bantal, karena merasa kurang nyaman dengan posisi bantal itu sendri. Apakah hal yang saya sebutkan sering anda alami? Jika jawaban anda iya, maka anda terkena penyakit susah tidur. Dan sebagai orang perkotaan, kita dengan cepat langsung ke apotik dan membeli obat tidur. Namun, tentu saja karena keseringan mengkonsumsi obat tidur bisa membuat kita menjadi tergantung akan obat itu. Nah, sebagai jalan keluarnya, anda bisa menggunakan OBAT HERBAL sebagai penggantinya. Bahan-bahannya tidak begitu susah untuk di dapatkan, dan racikan untuk OBAT TRADISIONAL ini juga sangat gampang untuk anda terapkan. Berikut adalah stepnya untuk membuat obat susah tidur.
Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang putih;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

Rajin Pangkal Kaya?



Sekian lama menahan diri untuk menabung dan mengumpulkan uang, tapi kok, tetap saja ada uang-uang yang hilang entah ke mana. Kok, bisa ya? Mungkin jawabannya karena Anda malas. Bukan karena malas menabung saja, tapi ada pula kemalasan-kemalasan lain yang bisa membuat tumpukan uang Anda merosot. Apa sajakah?

Malas Membuat Daftar Belanja
Terbayangkah Anda, apa jadinya jika kemalasan yang satu ini terus dipelihara? Anda tentu akan berbelanja sesuka hati dan membeli barang apa pun yang Anda inginkan (bukan yang dibutuhkan). Hasilnya, uang tunai cepat sekali menguap dan tagihan kartu kredit segera membengkak. Nah, kalau begini, kata hemat sepertinmya bakal tak ada di kamus keuangan Anda.

Kemalasan ini sebenarnya masalah yang sangat klasik. Padahal, untuk membuat daftar belanja, Anda hanya butuh waktu paling lama dua menit. Bayangkan apa yang bisa dilakukan dalam waktu 2 menit berbelanja tanpa membawa daftar? Saat berbelanja baju, mungkin waktu 2 menit baru sampai tahap memilih beberapa baju. Namun jika ke supermarket, banyak barang pasti sudah masuk dalam troli Anda.

Malas Membayar Tagihan Tepat Waktu
Tagihan kartu kredit suda datang. Namun, Anda memilih membayarnya nanti saja dan menunggu hingga waktu jatuh tempo tiba. Lalu, ternyata tak sengaja Anda melewatkan tanggal tersebut sehingga terkena denda. Selain itu, tagihan yang Anda bayar pun hanya sebatas pembyaran minimum saja.

eberapa sering Anda melakukan hal ini? Psst, melakukan kemalasan ini 1-2 kali memang tidak banyak memengaruhi keuangan Anda. Namun, coba deh anda kumpulkan denda dari keterlambatan membayar tagihan tidak tepat waktu ini selama setahun. Jika dihitung, mungkin nilainya sama dengan harga steak termewah yang bisa Anda makan di restoran. Lumayan, kan?

Malas Mencari yang Lebih Murah
Memang harga barang-barang di department store, sejumlah butik, dan supermarket adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Namun jika mau sedikit "berusaha", Anda bisa berbelanja di tempat-tempat yang menawarkan barang dengan harga miring, alias bisa ditawar.

Anda juga bisa membandingkan dulu harga satu barang dengan barang yang lain di beberapa tempat sebelum memutuskan membeli. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan satu jenis barang dengan harga lebih murah.

Mungkin menghemat sekian ribu rupiah saat Anda berbelanja tak terlalu banyak artinya. Namun, jika sekian ribu dari sekian kali berbelanja ini Anda kumpulkan, jangan-jangan bisa untuk biaya Anda berlibur ke luar kota di akhir tahun. Ayo, mulai berhitung!

Malas Berolahraga
Anda mungkin bertanya, apa kaitannya antara malas berolahraga dengan cepat kaya? Ada, lho hubungannya. Coba bayangkan bagaimana kondisi tubuh Anda jika tak rutin berolahraga. Tentu tubuh Anda mulai membesar (baca: menggemuk) dan tak sehat lagi.

Kalau sudah begini, berbagai penyakit sudah pasti mulai menghinggapi. Lalu, berapa biaya yang terpaksa Anda keluarkan untuk pengobatan atau kembali melangsingkan badan? Tentu akan lebih besar dari total harga makanan yang sudah Anda santap. Jadi, jangan malas berjalan sedikit ke tempat makan atau naik tangga menuju ruang kantor, ya. Meski hanya sedikit, cukup, kok, untuk membuang rasa malas Anda.

Malas Memeriksa Anggaran
Memang melihat dan mengecek anggaran adalah hal yang paling membosankan. Anda tentu jarang melakukannya, bukan? Namun, coba periksa lagi. Mungkin Anda bisa memiliki uang lebih dengan melakukan pemangkasan pada beberapa pos. Misalnya, Anda bisa memotong pengeluaran di kelas dansa yang sebenarnya jarang Anda hadiri atau mem-bundling ponsel Anda agar biaya pulsa menjadi lebih murah. Mudah, kan? Meski kecil, jika hal ini terus Anda abaikan, bukan tidak mungkin pengeluaran Anda akan tetap besar.

Malas Menawar
Ketika Anda membeli sebuah barang di toko (yang bisa ditawar), apakah Anda melakukan penawaran atau menerima saja harga yang ditawarkan? kalau memang barang tersebut bisa ditawar, tidak ada salahnya, kok, bertanya. Kalau memang notebook incaran Anda bisa turun harga hingga 20 persen dari yang ditawarkan, tentu Anda bisa menikmati keuntungan lebih, kan? Serasa mendapat cash back, lho.

Malas Mencari Bank Terbaik
Ketika Anda menyimpan uang di bank, entah dalam bentuk tabungan atau deposito, apa yang Anda pertimbangkan? Apakah hanya karena nama besar si bank atau karena bank tersebut memiliki cabang di mana-mana?

Eits, jangan malas mencari informasi. Selain dua hal itu, Anda juga bisa mempertimbangkan besarnya bunga tabungan atau deposito. Pasalnya, dari sini Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih dari menyimpan dana Anda di bank.

Tambahan lagi, Anda juga perlu memperhatikan besarnya biaya administrasi. Ada sejumlah bank yang memberlakukan biaya administrasi cukup besar sehingga bisa mengurangi dana tabungan Anda. Yang tak kalah penting, cari bank yang memiliki fasilitas mobile banking atau internet banking. Dengan begitu, Anda bisa bertransaksi di mana saja tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk bergerak ke lokasi bank terdekat.