Pemimpin Besar Dunia dan Kekuatan Kuncinya


Secara umum dikenal dua gaya leadership: inspirasional dan organisatoris. Jika Anda sudah mengenali karakter dari gaya kepemimpinan ini, saatnya menemukan tipe pemimpin. Anda bisa meniru tokoh yang sudah membuktikan kemampuannya dalam membangun bisnis ternama dan mendunia.

Coach Margetty Herwin, dalam seminar bertemakan leadership yang diselenggarakan oleh Event Management Indonesia dan iCOACH beberapa waktu lalu, menyebutkan 10 tipe pemimpin selevel presiden direktur, yang sukses dengan bisnisnya.

Tipe Inovator
Terdapat sejumlah nama yang termasuk tipe pemimpin kaya inovasi ini. Sebut saja Steve Jobs, Co-Founder, Chairman & CEO, Apple, Inc atau Mark Zuckerberg, Founder & CEO Facebook. Kedua nama ini memiliki gaya kepemimpinan yang serupa tapi tak sama. Satu-satunya kesamaan mereka adalah inovasi yang diciptakan, dan menghasilkan bisnis beraset besar.

* Mark Zuckerberg, pebisnis muda kelahiran New York, 1984
Gaya kepemimpinan: Perfeksionis, pendobrak, dan kreatif.
Kekuatan kunci: Menggabungkan kemampuan teknis yang tinggi, bidang TI, dengan komunitas sosial.
Keputusan besar: Drop out dari kampus dan menciptakan Facebook.

* Steve Jobs, lahir pada 1955 di San Fransisco
Gaya kepemimpinan: Visioner, kreatif dan mandiri, otokratik.
Kekuatan kunci: Memiliki pemahaman naluriah terkait terhadap teknologi.
Keputusan besar: Mengembangkan iPod dan iTunes.

Tipe Pionir
Michael Dell (CEO Dell Inc), lahir di Houston, 1965
Gaya kepemimpinan: Tidak egois, tidak mengeksklusifkan diri, melayani.
Kekuatan kunci: Berpikir lebih jauh ke depan dan tidak konvensional.
Keputusan besar: Menjual produk Dell dari pintu ke pintu.

Tipe Motivator
W. James McNerney, Jr (CEO The Boeing Company) lahir di Rhode Island, 1949
Gaya kepemimpinan: Inspirasional, penuh rasa ingin tahu, visioner, individu yang efektif.
Kekuatan kunci: Mampu maksimalkan potensi SDM-nya.
Keputusan besar: Bergabung dengan GE Asia dan menjadi mendunia karenanya.

Tipe Organizer
Fred Smith (pendiri, Chairman & CEO FEDEX), lahir di Mississippi, 1944
Gaya kepemimpinan: Visioner, berani mengambil risiko, ulet.
Kekuatan kunci: Jeli melihat peluang.
Keputusan besar: Menciptakan integrasi sistem pengiriman udara.

Tipe Ahli Strategi
Warren Buffet (pendiri, Chairman & CEO, Berkshire Hathaway) lahir di Omaha, 1930
Gaya kepemimpinan: Tak pernah berasumsi.
Kekuatan kunci: Cerdas membuat perhitungan bisnis.
Keputusan besar: Sukses mengenalkan bisnis portal (dotcom).

Tipe Membangun
Carlos Ghosn (President & CEO, Nissan & Renault), lahir di Porto Veho, Brazil, 1954
Gaya kepemimpinan: Menggunakan pendekatan langsung, mengubah masalah rumit menjadi solusi praktis.
Kekuatan kunci: Pengorganisasan, disiplin.
Keputusan besar: Melawan arus dalam merger antara Renault dengan Nissan.

Tipe Penilai
Jack Welch (Chairman & CEO General Electric) lahir di Massachussetts, 1935
Gaya kepemimpinan: Terus terang, tegas, fokus.
Kekuatan kunci: Lahir sebagai pemenang.
Keputusan besar: Pengurangan kerja dan divestasi.

Tipe Visioner
* Lew Frankfort (Chairman & CEO Coach Inc) lahir di New York, 1947
Gaya kepemimpinan: Teliti, bersemangat, berorientasi pada tujuan
Kekuatan kunci: Mengenalkan dan mengadaptasi teknik operasional pemerintahan dengan SOP dari Coach.
Keputusan besar: Merekrut Tommy Hilfiger sebagai desainer

* JW Marriott, Sr (pendiri & CEO Marriott Company) lahir di Marriott, Utah, 1900
Gaya kepemimpinan: Kokoh, sistematis, perfeksionis, perhatian.
Kekuatan kunci: Mengeksplorasi cara untuk ekspansi dalam mengubah dunia.
Keputusan besar: Menciptakan bisnis katering penerbangan udara.

Tipe Kontroversial
Rupert Murdoch (Chairman & CEO News Corp) lahir di Melbourne, Australia, 1931
Gaya kepemimpinan: Ambisius, terikat, tegas sebagai penentu.
Kekuatan kunci: Mengkombinasikan uang, relasi dan itikad untuk memberikan penentuan harga di pasar bebas.
Keputusan besar: Mempertahankan kontroling yang efektif di perusahaan media miliknya.

Tipe Penakluk Dunia

Howard Schultz (Chairman & CEO Starbucks)
Gaya kepemimpinan: Inspirasional, berpegang teguh, antusias, kharismatik.
Kekuatan kunci: Bakat marketing dan wawasan tentang peluang kesempatan.
Keputusan besar: Beralih dari kebijakan konvensional dalam menciptakan kopi yang mendunia.

Tipe Leadership yang Manakah Anda?


Kemampuan kepemimpinan sangat bisa dilatih, karena pada dasarnya kemampuan ini ada dalam diri setiap orang. Jika Anda sudah pada tahap mengenali kekuatan kepemimpinan dalam diri, selanjutnya karakter kepemimpinan seperti apa yang melekat pada diri Anda?

Terdapat dua tipe leadership yang diperkenalkan Dale Carnegie, pendiri Dale Carnegie Training, yakni inspirasional dan organisatoris. Coach Margetty Herwin yang akrab siapa Getty, General Manager iCOACH, menjelaskan lebih jauh tentang karakter dari kedua tipe leadership ini. Dari sini Anda bisa mulai memetakan, Anda termasuk tipe pemimpin yang mana.

Tipe inspirasional
Karakternya:
- Kreatif
- Komunikatif
- Tidak suka rutinitas
- Tidak sabar
- Tidak pandai basa-basi
- Selalu ingin jadi pahlawan
- Inspiratif
- Sangat dominan dalam tim

Tipe organisatoris
Karakternya:
- Agak kaku
- Suka rutinitas
- Lebih sabar
- Menomorsatukan profit
- Efisien
- Mementingkan tim dalam bekerja

Setiap tipe memiliki kekuatan tersendiri. Setidaknya dengan memetakan diri Anda termasuk dalam tipe yang mana, akan membantu untuk memaksimalkan karakter leadership dalam diri Anda. Dampaknya tak hanya untuk diri sendiri, namun juga tim dalam pekerjaan Anda.

Coach Getty mengatakan bahwa kepemimpinan yang kuat menjadi faktor penting untuk menciptakan tim yang hebat. Artinya pencapaian dalam tim, apakah target yang tercapai, atau prestasi lain yang dihasilkan dari kerja tim, bisa terwujud dengan adanya kepemimpinan yang kuat.

Kepemimpinan perlu didukung juga oleh sejumlah faktor lain agar bisa membangun the dream team. Sebut saja kesamaan visi, menjalani rencana kerja dengan memegang kode etik, saling memberdayakan, adanya delegasi tugas, dan penghargaan atas kinerja rekan kerja. Bahkan pemutusan kerjasama dengan rekan yang tidak menunjukkan kinerja baik juga sah dilakukan.
Hanya pemimpin yang berkarakter kuat yang memiliki ketegasan dan sikap adil dalam memaksimalkan tim kerjanya.

Agar Karier Aman Melaju


Meski Anda sudah berada di perusahaan yang sama selama beberapa tahun belakangan, bukan berarti Anda bisa bersantai dan berpikir bahwa posisi Anda aman. Saat ini, ada begitu banyak orang yang mencari lapangan pekerjaan. Dengan mudahnya posisi Anda bisa tergantikan oleh para sarjana-sarjana yang sedang mencari pekerjaan pertamanya. Mereka lebih muda, lebih banyak pendidikan, dan bisa dibayar dengan murah. Nah, supaya Anda bisa mempertahankan pekerjaan Anda, cobalah lakukan hal-hal di bawah ini.

"Setor" muka

Bagaimana cara para "petinggi" melihat Anda sebagai aset perusahaan jika mereka tak pernah melihat wajah Anda? Jika para atasan ini biasa minum kopi bersama di pantry tiap pagi, cobalah sesekali datang sepagi mereka, buat kopi, lalu beri salam. Setidaknya agar mereka pernah melihat wajah Anda. Jangan ragu untuk membuat percakapan ringan jika bertemu dengan salah satu atasan di dalam lift.

Hindari bermain Facebook di jam kerja. Iya, memang benar Facebook adalah situs untuk membangun jejaring. namun mem-posting status dan menjawab pesan dari teman-teman tak membuat Anda terlihat benar-benar memanfaatkan situs itu sebagaimana yang diharapkan. Apalagi jika atasan Anda merupakan salah satu teman di situs Anda itu. Ia bisa melihat status Anda yang bisa saja bertuliskan, "Rapatnya membosankan!". Jika memang sulit untuk menahan diri agar tidak membuka situs tersebut, setidaknya pastikan monitor Anda dalam posisi jauh dari pandangan orang lain. Buat setting privasi khusus untuk para bos yang berteman dengan akun Facebook Anda agar mereka tidak bisa melihat update dari Anda.

Lebih bersuara
Jangan berikan alasan untuk siapa pun membuat Anda tidak dianggap. Jika Anda pada dasarnya tipe orang yang pendiam, tapi pekerja keras, cobalah untuk lebih mengeluarkan pendapat dengan melemparkan info konstruktif pada pertemuan dengan tim saat membahas proyek bersama.

Tapi, yang perlu Anda hindari adalah sikap yang terlalu terlihat "cari muka" di hadapan bos Anda. Kecuali Anda adalah sekretaris personal, menjadi relawan untuk membantu atasan dengan mengerjakan tugas-tugas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor akan membuat Anda terlihat seperti penjilat. Plus, atasan Anda akan bertanya-tanya, mengapa Anda memiliki waktu untuk mengerjakan hal-hal tersebut.

Berarti keluar dari zona nyaman
Saat ini, banyak pekerja yang bisa berganti pekerjaan saat perusahaan mengubah haluannya agar bisa bertahan. Jika bos Anda sedang mengupayakan sebuah proyek baru yang tidak melibatkan Anda, tapi Anda yakin bisa menjadi bantuan di sana, coba cari cara untuk bisa ikut ambil bagian di sana.

Kurangi pula kebiasaan makan siang terlalu lama di luar kantor. Ketika Anda tak berada di kantor dalam waktu lama, Anda berisiko melewatkan kesempatan. Mungkin saja si bos sedang membagikan peran-peran bagi para karyawan untuk mencoba tugas baru. Ketika Anda tak ada di sana saat itu terjadi, hilanglah kesempatan Anda.

Mengamati perkembangan diri
Jika Anda sudah lama tidak mendapatkan evaluasi, cobalah untuk meminta waktu atasan Anda setiap beberapa bulan sekali. Minta ia memberikan evaluasi dan masukan untuk pekerjaan Anda. Atasan akan terkesan dengan inisiatif bawahannya ini. Namun, jangan sampai Anda lalu merajuk minta fasilitas macam-macam hanya karena merasa sudah dekat dengan atasan.

Maksimalkan Leadership Agar Karier Berkembang


Leadership atau kepemimpinan sebenarnya ada dalam diri setiap orang. Hanya saja perlu dimaksimalkan jika ingin menjadi individu yang bertumbuh, termasuk dalam karier. Konsep leadership bisa dikuatkan oleh diri sendiri. Caranya dengan menggali kekuatan yang ada dalam diri. Kenali dengan mencari tahu apa yang paling Anda suka dan apa tujuan Anda.

Coach Margetty Herwin, General Manager iCOACH mengatakan sukses lahir dari 88 persen kekuatan jiwa seseorang (heart and spirit). Kekuatan ini harus digali dari sesuatu yang abstrak menjadi lebih real. Caranya? Coach Getty, panggilan akrabnya, selanjutnya mengatakan untuk memaksimalkan leadership perlu dilakukan hal berikut ini:

Melepaskan mental block
Setiap orang bisa saja menjadi pemimpin. Namun tak semuanya mampu menjadi pemimpin yang efektif. Coach Getty mengatakan lepaskan lebih dahulu mental block atau sesuatu yang menghambat seseorang untuk berkembang.

Kenal diri
Fokuskan pikiran pada kekuatan dalam diri. Hanya dengan cara ini, seseorang bisa menggali dirinya dan kemampuan kepemimpinannya. Mulailah meninggalkan kebiasaan kebanyakan orang, yang lebih sering berfokus pada kelemahan.

Latih kemampuan leadership
Coach Getty menyebutkan ada tujuh pilar yang perlu dilatih menjadi mindset Anda untuk memaksimalkan kepemimpinan. Anda bisa melatihnya sendiri atau dengan bantuan orang lain seperti profesional (coaching). Ketujuh pilar untuk mencapai sukses itu diantaranya:

1. Temukan alasan dan tujuan dari sukses yang Anda inginkan.
2. Yakini bahwa Anda hanya akan menemukan hasil dan bukan kegagalan.
3. Ambil alih tanggungjawab apapun yang terjadi.
4. Kuasai masalah dalam bidang apapun.
5. Rekrutlah orang yang Anda tahu memiliki kualitas profesionalisme baik dan pengetahuan luas.
6. Jadikan pekerjaan dan atau bisnis sebagai aktivitas yang menyenangkan.
7. Komitmen yang kuat pada pekerjaan.

Cermat Memilih Asuransi Jiwa


Asuransi jiwa menjadi salah satu kebutuhan penting terkait perencanaan keuangan. Belakangan ini, produk unit link termasuk kategori asuransi jiwa yang semakin bertumbuh dan memberikan banyak penawaran. Sebaiknya teliti sebelum memiliki investasi yang juga punya proteksi ini.

Pilih produk yang memberi ruang bagi nasabah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Ada produk yang menggiurkan, karena hanya dengan menyisihkan 10 ribu rupiah perhari, Anda bisa membayar premi untuk proteksi dan investasi jangka panjang. Namun bukan sekadar murah, Anda perlu juga meneliti seberapa luas penyesuaian yang bisa Anda lakukan.

Misalkan, mengubah manfaat investasi, dalam hal ini menaikkan, mengurangi, atau bahkan menghilangkan manfaat proteksi, disesuaikan dengan besaran premi. Apakah kemudian premi juga akan bertambah atau mengikuti premi sebelumnya, jika kemudian nasabah melakukan penyesuaian manfaat sesuai kebutuhan.

Syafriadi Hutagalung, manager agen asuransi sebuah asuransi jiwa mengatakan, produk asuransi sebaiknya representatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah. "Nasabah sebaiknya dilibatkan dalam mengatur keuangannya. Model lama, institusi keuangan bertindak sepihak dalam kepemilikan produk sudah tidak relevan lagi melihat kondisi kekinian," papar pria yang kerap disapa Adhie kepada Kompas Female.

Untuk memastikan produk tersebut aman, teliti juga institusi keuangan penerbit produk. Hal ini bisa dilihat dari profesionalisme agen asuransi. Tanyakan saja, apakah si agen memiliki sertifikasi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) misalkan. Bisa juga dengan mengenali kinerja perusahaan yakni dengan mengukur pengakuan industri asuransi terhadapnya. Penghargaan dari sejumlah media ekonomi atas performance perusahaan bahkan pengakuan dunia perlu menjadi pertimbangan.

Sementara, perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid mengatakan sebaiknya pilih asuransi jiwa murni. Artinya tidak ada pembayaran dari perusahaan asuransi selama nasabah masih hidup untuk proteksi penyakit tertentu, yang bisa diklaim ke penerbit produk unit link. "Asuransi jiwa murni artinya pembayaran dilakukan jika nasabah meninggal," papar Akbar.

Akbar mengakui banyak kemudahan yang diberikan oleh investor jika memiliki unit link. Namun keuntungan yang bisa diperoleh relatif kecil. Diakuinya, produk yang masuk kategori advance ini bisa jadi sangat bagus sebagai investasi proteksi. Namun belum tentu cocok dengan setiap orang.

Akbar menyarankan orang dengan penghasilan 2-3 juta per bulan sebaiknya memilih produk investasi lain. Produk investasi seperti emas logam mulia atau deposito lebih tepat. Namun pilihan ini tetap dikembalikan kepada kebutuhan Anda, jangka pendek, menengah, panjang, dan risikonya.

Sebaiknya pilih produk asuransi dengan lebih dahulu mendiskusikan secara detil keunggulan dan kelemahannya. Agen asuransi profesional semestinya menyediakan ruang untuk berdiskusi dan tidak sekadar "menjual" produk.

Trik-trik Kecil agar Lebih Banyak Menabung



”Gajiku nasibnya dua koma, nih. Setiap tanggal 25, gaji sudah ada di rekening. Tapi masuk ke tanggal 2 bulan depannya, sudah koma, soalnya banyak sale di akhir bulan, sayang kalau enggak belanja, seloroh rekan Kompas Female. Keadaan semacam ini sudah umum terjadi ketika Anda merasa sulit untuk menabung. Bagaimana bisa memperbaiki kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan? Dengan mengelabui jiwa konsumtif Anda, jawabannya. Namun, Anda harus tahu triknya. Ada rencana-rencana sebelum uang itu masuk ke dalam rekening yang bisa Anda lakukan guna menekan keinginan untuk berbelanja. Berikut di antaranya:

Berhentilah Berusaha Keras Menabung
Berjanji pada diri sendiri bahwa Anda akan menjadi orang yang lebih baik dalam menabung dan akan berusaha lebih keras tak akan cukup. Coba datang ke bank dan minta diberikan pengetahuan mengenai pengalihan uang otomatis untuk menabung. Riset menunjukkan bahwa semakin sedikit upaya yang harus dilakukan, makin besar kemungkinan seseorang untuk menabung. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Chicago menunjukkan bahwa para karyawan yang mendaftar untuk mengikuti rencana tabungan pensiun yang memindahkan sedikit uang dari tabungannya secara otomatis memiliki pengikut dua kali lipat lebih banyak. Ternyata, pergi ke bank untuk menabung atau ke ATM untuk mentransfer tabungan merupakan hal yang menjadi beban bagi sebagian besar orang.

Anda bisa mengikuti program tabungan berjangka yang sudah banyak dimiliki oleh bank-bank kenamaan. Tipe seperti ini akan menyisihkan sedikit uang Anda untuk disimpan atau digunakan dalam sebuah investasi untuk dibungakan.

Gunakan Uang Tunai
Ide utamanya adalah, Anda hanya boleh menggunakan uang tunai, tidak kartu kredit. Dengan begini, Anda akan mengeluarkan uang lebih bijaksana. Sebuah studi yang dilangsungkan oleh peneliti dari MIT menemukan bahwa orang akan lebih berkenan membayar suatu barang atau jasa yang harganya dua kali lipat jika menggunakan kartu kredit. Namun, jika harus membayar dengan uang tunai, mereka akan menolak atau mencari yang lebih murah. Beberapa peneliti menjuluki fenomena ini sebagai efek uang Monopoly. Artinya, karena Anda tidak bermain dengan uang tunai atau asli, mengeluarkan uang terasa tak ada konsekuensinya. Jadi, cukup gunakan kartu kredit untuk membayar pembelian barang-barang atau jasa yang besar dan benar-benar perlu–jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan kemampuan membayar cicilannya.

Mood Berantakan? Tinggallah di Rumah
Dalam sebuah studi, para peneliti dari Harvard and Carnegie Mellon mengonfirmasikan bahwa kita cenderung menghamburkan uang lebih banyak ketika sedang tidak mood atau sedang merasa sedih. Dalam penelitian ini, para responden dibagi dalam 2 grup. Grup pertama diminta menonton film sedih mengenai seorang ayah yang sekarat. Grup kedua, diminta menonton film dokumenter membosankan. Grup pertama bersedia membeli minuman yang harganya bisa mencapai 20.000-an per gelas, sementara grup kedua rata-rata hanya mau mengeluarkan uang sekitar 5.000 untuk minuman. Jadi, supaya Anda tidak mengeluarkan uang yang tak perlu, sebaiknya selesaikan masalah sedih atau mood berantakan di rumah saja daripada bangkrut.

Hadiah Baju Hamil

Hari ini adalah hari ulang tahun saudara perempuan saya yang ke 23, dan dia saat ini juga sedang mengandung empat bulan. Nah tentu saja sebagai saudara yang baik,hehe saya tau apa yang harus dibelikan sebagai hadianya. Ya anda benar sekali, saya akan membelikan BAJU HAMIL untuk hadiah ulang tahun saudara perempuan saya yang ke 23.

Apakah hadiahnya perlu yang mahal, tentu saja gak harus yang mahal, yang pasti baju ini harus nyaman untuk dia pakai, dia tidak kepanasan saat memakainya. Jadi saat dia memakai baju hamilnya, pasti dia akan setidaknya ingat sama saya. Saya sudah ada rencana mau membelikan dia baju di mana dan mau pilih yang motif bagaimana. Saya saudaranya, tentu saja saya tau apa yang dia sukai. Saya akan langsung membelikannya saat pulang kerja, kebetulan toko yang saya lewati saat pulang nanti ada promo GROSIR BUSANA MUSLIM.

Berbagi Tips dan Triks Gratis

Dapatkan Tips dan triks Gratis untuk menghasilkan Uang Dari Blog. Di
www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan
membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan
trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang
sepeserpun. Selain dari Di www.uangdariblog.com, anda juga bisa
mendapatkan berbagai trik di www.ayoberbagi.com.

Jadi Bos Tanpa Harus Jadi Musuh



Semakin tinggi pohon, maka angin akan semakin kencang menerpa Anda. Pepatah ini memang benar. Anda kini berada di posisi bos, entah manager atau supervisor. Tetapi kenapa ya, semakin banyak orang yang bergunjing di belakang Anda? Bahkan sahabat Anda perlahan mulai menjauh. Apakah Anda berbuat kesalahan, ataukah memang sikap Anda berubah?

Memang tidak mudah menjadi bos baru. Sekarang ada batasan-batasan yang yang mungkin tidak tertulis di atas kontrak kerja. Jika atasan yang lama cenderung tidak performed, dan Anda bertugas membenahi divisi Anda, ada kemungkinan Anda akan dianggap terlalu bossy. Dan pada akhirnya Anda di musuhi.

Padahal, dulu Anda berada di sisi mereka. Anda dianggap menunjukkan sikap yang tidak "pro karyawan". Apa pun jabatan Anda, jangan sampai Anda berkuasa dan bersikap posesif terhadap bawahan. Anda harus tetap bisa menjaga wibawa, dan punya tata krama saat berbicara dengan bawahan yang mungkin usianya jauh lebih tua dari Anda.

Anda mulai merasa dibenci teman yang sekaligus bawahan Anda? Ini beberapa cara agar Anda tetap bisa jadi bos tanpa harus jadi musuh.

1. Berbagi dan peduli
Jangan mentang-mentang jadi bos, Anda merasa lebih di atas teman-teman Anda. Anda jadi kurang bergaul, tidak memiliki empati dengan mereka. Padahal sebagai bos, yang Anda harus lakukan adalah lebih mengenal karakter dari masing-masing bawahan Anda. Tidak ada salahnya berbagi cerita saat makan siang bersama.

2. Tidak melempar kesalahan
Seorang atasan yang berwibawa, akan bertanggung jawab terhadap kesalahan kecil ataupun besar yang dibuat oleh anak buah atau timnya. Kekuasaan dan gaji Anda yang lebih tinggi memiliki sebuah alasan. Yaitu bahwa Anda akan mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih dari mereka.

3. Jangan sok tahu segalanya
Meskipun Anda bos dan punya banyak pengalaman, bukan berarti Anda tahu segalanya. Bawahan Anda pun ada yang memiliki masa kerja yang lebih lama daripada Anda. Nah, tugas Anda adalah memotivasi mereka agar mau berbagi ide tanpa harus merasa canggung karena menganggap Anda sudah memiliki ide yang cemerlang.

4. Bermuka satu lebih baik daripada bermuka dua
Jangan pernah mengeluhkan pekerjaan atau mengeluhkan salah satu bawahan Anda pada teman sejawat Anda. Apalagi pada bawahan Anda yang lainnya. Sebab Anda bisa dianggap bermuka dua. Di depan mereka Anda tidak memiliki masalah. Sedangkan di belakang mereka, Anda mengeluh (menusuk dari belakang). Mereka bisa melakukan hal yang sama untuk Anda. Jadi jangan menusuk jika tidak ingin ditusuk.

5. Katakan yang sebenarnya meskipun menyakitkan
Anda tidak pernah memberikan kritikan yang membangun atau memberikan penilaian atas apa yang kurang dari suatu pegawai. Tiba-tiba ia disalahkan karena dianggap menjadi penghambat dalam suatu proyek. Cara ini tidak bijak, dan pada akhirnya akan menghambat kerja tim yang lain. Bicarakan dengan bawahan yang bermasalah secara pribadi (berdua tapi tetap formal).

6. Ucapkan tolong dan terima kasih
Meskipun tugas-tugas yang Anda berikan pada bawahan adalah mutlak tanggung jawab dan target mereka, bukan berarti Anda tidak bisa mengatakan "tolong" atau "terimakasih". Mengatakan "tolong" pada bawahan akan memberikan penghargaan untuk mereka, begitu juga dengan kata "terima kasih". Semangat mereka akan melambung. Jangan memberikan tugas seperti memberikan perintah.

7. Jangan mencuri ide atau mencuri waktu mereka
Ingin dihormati dan disegani oleh bawahan? Jangan mencuri ide mereka, atau mencuri waktu untuk memperlambat kedatangan ke kantor atau dalam pertemuan. Mencuri ide mereka yang tidak sengaja Anda dengar di kamar mandi? Wah, kalau semua orang melakukan hal itu, tak terbayangkan apa jadinya proyek-proyek tim Anda nanti ke depan.

8. Katakan Anda menyesal
Tidak berhasil dengan proyek yang sudah dirancang sedemikian rupa? Bukan berarti Anda harus terlihat lemah atau uring-uringan menyalahkan bawahan. Katakan Anda menyesal bahwa tim tidak bisa mencapai target. Mereka bukan anak kecil yang tidak mengerti kata-kata dan harus diberikan hukuman atau makian, kan?

9. Jangan sok berkuasa
Karena menjadi bos, Anda merasa punya hak untuk menjentikkan tangan? Tidak. Justru sebaliknya, tetaplah berada di jalur profesional. Anda tetap mendelegasikan tugas-tugas dan tetap melakukan tugas dan kewajiban Anda tanpa harus melemparkan pada bawahan. Perlihatkan bahwa Anda tetap bisa mandiri.

10. Berkata jujur dan tidak curang
Jika Anda salah, katakan kalau Anda salah dan meminta maaf. Katakan terus terang dan jujur kalau Anda memang tidak suka dengan sikap ataupun kerja bawahan Anda. Tapi harus dengan alasan yang objektif, ya.

Yang Bikin Anda Berutang Lewat Kartu Kredit



Kartu kredit memang diterbitkan untuk memudahkan hidup Anda. Namun, tidak berarti Anda lalu dapat menggantungkan seluruh hidup Anda pada kartu kredit ini. Jika itu yang Anda lakukan, tak lama lagi Anda pasti akan terlilit utang kartu kredit. Tidak enak bukan, jika setiap hari Anda ditelepon petugas penagihan kartu kredit?

Terdapat beberapa alasan mengapa orang berutang melalui kartu kredit. Berikut ini beberapa tipe orang tersebut:

Hidup sulit - Terlilit utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK, atau terkena penyakit yang membutuhkan perawatan yang lama dan tidak murah.

Foya, foya, foya - Besar pasak daripada tiang. Ada sekelompok orang yang pengeluarannya selalu melebihi penghasilan. Ada yang karena gengsi ingin tampil lebih keren, namun tidak sesuai dengan kemampuannya. Ada juga yang memang pada dasarnya mempunyai pola hidup konsumtif.

Shopaholic - Tipe pengguna kartu kredit yang benar-benar tidak tahan jika melihat tulisan “SALE”, baik di mal maupun promosi di outlet-outlet perbelanjaan. Berbelanja saat sale dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Pada akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu, dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jumlah tagihan pada akhirnya akan membengkak, seiring dengan pembayaran yang hanya 10% dari total tagihan. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.

Pinjam-meminjam - Meminjamkan uang kepada orang lain melalui fasilitas kartu kredit, atau memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Dengan demikian, selama orang yang dipinjamkan belum mengembalikan uang atau bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.

8 Kiat Jauhi Utang pada Tahun Macan



Tahun 2010 merupakan tahun Macan Logam. Meski dikenal dengan keberaniannya, macan cenderung bertindak hanya dengan dorongan hati dan tanpa pikir panjang. Keberanian memang dibutuhkan, khususnya dalam dunia yang sangat menantang seperti sekarang ini.

Namun, keberanian disertai kebijaksanaan lebih berarti dari sekadar keberanian tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi. Dari sudut pandang keuangan, keberanian mengelola keuangan sangat diperlukan, baik melalui tabungan maupun investasi. Pada saat yang sama, kebijaksanaan keuangan tetap diperlukan—khususnya dalam mengelola utang.

Salah satu bentuk utang yang paling umum adalah melalui kartu kredit. Jika Anda memiliki kebiasaan menunda pembayaran kartu kredit dan tidak membayar keseluruhan tagihan, Anda tidak sendirian. Berdasarkan data Financial Quotient Survey yang dilakukan Citibank, sebanyak 44 persen pemegang kartu kredit di Indonesia tidak melunasi tunggakan kartu kreditnya. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun 2009 total kartu kredit yang bermasalah berada di atas nilai wajar, yaitu mencapai 9 persen.

Berikut 8 tips untuk menjauhi utang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak:

1. Buatlah anggaran
Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan, seperti makan di restoran, belanja kebutuhan dapur, bensin, dan lain-lain. Ketahuilah jumlah yang akan ditagihkan ke kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.

2. Tentukan batas pengeluaran bulanan
Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.

3. Hindari belanja impulsif
Tips ini cocok untuk wanita karena umumnya wanita lebih impulsif dalam berbelanja dibandingkan pria. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya Anda membawa uang tunai.

4. Bayar tepat waktu
Bayarlah utang kartu kredit 5-7 hari sebelum jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda ataupun bunga. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulan. Sebaiknya lakukan pembayaran reguler bulanan dengan direct debit ataupun giro. Hal ini akan memperbaiki rekam jejak Anda di bank ataupun Sistem Informasi Debitur.

5. Manfaatkan tenggang waktu bebas bunga
Ini adalah waktu yang diberikan penerbit kartu kredit pada nasabahnya untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya 20-25 hari, tetapi hal ini hanya berlaku jika tagihan sebelumnya telah lunas.

6. Bayar lebih dari batas minimum
Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10 persen). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas dari utang.

7. Ingat! Ini bukan uang Anda
Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda. Gunakan untuk kebutuhan Anda sehari-hari, tetapi jangan menganggap atau menyalahgunakannya sebagai pendapatan ekstra.

8. Kendalikan diri Anda
Menggunakan kartu kredit membutuhkan tanggung jawab dan pengendalian diri. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak ada salahnya jika Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.

Apabila Anda mengalami permasalahan yang sangat ruwet, berkonsultasilah dengan bagian layanan pelanggan atau bagian penagihan kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda yang berhubungan dengan kartu kredit.

Obat Herbal untuk Sulit tidur (insomnia)

Setiap malam selalu tidur lewat dari jam 12, dan itupun selalu saja tidak dapat pulas. Setiap beberapa jam selalu terbangun karena ada sedikit suara. Suara jam yang berdetik kadang membuat kita tidak bisa tidur, suara jangkrik mendadak terasa menggangu sekali, suara nyamuk bikin kesal, dan masih banyak lagi hal kecil yang membuat kita tidak bisa tidur. Berjam-jam kita membolak-balikkan bantal, karena merasa kurang nyaman dengan posisi bantal itu sendri. Apakah hal yang saya sebutkan sering anda alami? Jika jawaban anda iya, maka anda terkena penyakit susah tidur. Dan sebagai orang perkotaan, kita dengan cepat langsung ke apotik dan membeli obat tidur. Namun, tentu saja karena keseringan mengkonsumsi obat tidur bisa membuat kita menjadi tergantung akan obat itu. Nah, sebagai jalan keluarnya, anda bisa menggunakan OBAT HERBAL sebagai penggantinya. Bahan-bahannya tidak begitu susah untuk di dapatkan, dan racikan untuk OBAT TRADISIONAL ini juga sangat gampang untuk anda terapkan. Berikut adalah stepnya untuk membuat obat susah tidur.
Sulit tidur (insomnia)
Bahan: beberapa slung bawang putih;
Cara membuat: dikupas dan dicuci bersih;
Cara menggunakan: dimakan langsung sebelum tidur.

Rajin Pangkal Kaya?



Sekian lama menahan diri untuk menabung dan mengumpulkan uang, tapi kok, tetap saja ada uang-uang yang hilang entah ke mana. Kok, bisa ya? Mungkin jawabannya karena Anda malas. Bukan karena malas menabung saja, tapi ada pula kemalasan-kemalasan lain yang bisa membuat tumpukan uang Anda merosot. Apa sajakah?

Malas Membuat Daftar Belanja
Terbayangkah Anda, apa jadinya jika kemalasan yang satu ini terus dipelihara? Anda tentu akan berbelanja sesuka hati dan membeli barang apa pun yang Anda inginkan (bukan yang dibutuhkan). Hasilnya, uang tunai cepat sekali menguap dan tagihan kartu kredit segera membengkak. Nah, kalau begini, kata hemat sepertinmya bakal tak ada di kamus keuangan Anda.

Kemalasan ini sebenarnya masalah yang sangat klasik. Padahal, untuk membuat daftar belanja, Anda hanya butuh waktu paling lama dua menit. Bayangkan apa yang bisa dilakukan dalam waktu 2 menit berbelanja tanpa membawa daftar? Saat berbelanja baju, mungkin waktu 2 menit baru sampai tahap memilih beberapa baju. Namun jika ke supermarket, banyak barang pasti sudah masuk dalam troli Anda.

Malas Membayar Tagihan Tepat Waktu
Tagihan kartu kredit suda datang. Namun, Anda memilih membayarnya nanti saja dan menunggu hingga waktu jatuh tempo tiba. Lalu, ternyata tak sengaja Anda melewatkan tanggal tersebut sehingga terkena denda. Selain itu, tagihan yang Anda bayar pun hanya sebatas pembyaran minimum saja.

eberapa sering Anda melakukan hal ini? Psst, melakukan kemalasan ini 1-2 kali memang tidak banyak memengaruhi keuangan Anda. Namun, coba deh anda kumpulkan denda dari keterlambatan membayar tagihan tidak tepat waktu ini selama setahun. Jika dihitung, mungkin nilainya sama dengan harga steak termewah yang bisa Anda makan di restoran. Lumayan, kan?

Malas Mencari yang Lebih Murah
Memang harga barang-barang di department store, sejumlah butik, dan supermarket adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Namun jika mau sedikit "berusaha", Anda bisa berbelanja di tempat-tempat yang menawarkan barang dengan harga miring, alias bisa ditawar.

Anda juga bisa membandingkan dulu harga satu barang dengan barang yang lain di beberapa tempat sebelum memutuskan membeli. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan satu jenis barang dengan harga lebih murah.

Mungkin menghemat sekian ribu rupiah saat Anda berbelanja tak terlalu banyak artinya. Namun, jika sekian ribu dari sekian kali berbelanja ini Anda kumpulkan, jangan-jangan bisa untuk biaya Anda berlibur ke luar kota di akhir tahun. Ayo, mulai berhitung!

Malas Berolahraga
Anda mungkin bertanya, apa kaitannya antara malas berolahraga dengan cepat kaya? Ada, lho hubungannya. Coba bayangkan bagaimana kondisi tubuh Anda jika tak rutin berolahraga. Tentu tubuh Anda mulai membesar (baca: menggemuk) dan tak sehat lagi.

Kalau sudah begini, berbagai penyakit sudah pasti mulai menghinggapi. Lalu, berapa biaya yang terpaksa Anda keluarkan untuk pengobatan atau kembali melangsingkan badan? Tentu akan lebih besar dari total harga makanan yang sudah Anda santap. Jadi, jangan malas berjalan sedikit ke tempat makan atau naik tangga menuju ruang kantor, ya. Meski hanya sedikit, cukup, kok, untuk membuang rasa malas Anda.

Malas Memeriksa Anggaran
Memang melihat dan mengecek anggaran adalah hal yang paling membosankan. Anda tentu jarang melakukannya, bukan? Namun, coba periksa lagi. Mungkin Anda bisa memiliki uang lebih dengan melakukan pemangkasan pada beberapa pos. Misalnya, Anda bisa memotong pengeluaran di kelas dansa yang sebenarnya jarang Anda hadiri atau mem-bundling ponsel Anda agar biaya pulsa menjadi lebih murah. Mudah, kan? Meski kecil, jika hal ini terus Anda abaikan, bukan tidak mungkin pengeluaran Anda akan tetap besar.

Malas Menawar
Ketika Anda membeli sebuah barang di toko (yang bisa ditawar), apakah Anda melakukan penawaran atau menerima saja harga yang ditawarkan? kalau memang barang tersebut bisa ditawar, tidak ada salahnya, kok, bertanya. Kalau memang notebook incaran Anda bisa turun harga hingga 20 persen dari yang ditawarkan, tentu Anda bisa menikmati keuntungan lebih, kan? Serasa mendapat cash back, lho.

Malas Mencari Bank Terbaik
Ketika Anda menyimpan uang di bank, entah dalam bentuk tabungan atau deposito, apa yang Anda pertimbangkan? Apakah hanya karena nama besar si bank atau karena bank tersebut memiliki cabang di mana-mana?

Eits, jangan malas mencari informasi. Selain dua hal itu, Anda juga bisa mempertimbangkan besarnya bunga tabungan atau deposito. Pasalnya, dari sini Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih dari menyimpan dana Anda di bank.

Tambahan lagi, Anda juga perlu memperhatikan besarnya biaya administrasi. Ada sejumlah bank yang memberlakukan biaya administrasi cukup besar sehingga bisa mengurangi dana tabungan Anda. Yang tak kalah penting, cari bank yang memiliki fasilitas mobile banking atau internet banking. Dengan begitu, Anda bisa bertransaksi di mana saja tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk bergerak ke lokasi bank terdekat.

Sukses Seperti Apa yang Anda Inginkan?



Setiap orang punya perspektif yang berbeda tentang definisi kesuksesan. Namun hampir setiap orang pernah mengalami hal yang sama, yakni bertanya dalam hatinya apakah apa pun yang sedang Anda jalankan saat ini adalah yang Anda cari? Lantas apa sebenarnya tujuan akhir yang ingin Anda dapatkan?

Pertanyaan semacam ini menjadi bentuk kegelisahan yang kadang tak berujung. Tak jarang Anda jadi terjebak dalam rutinitas yang tak sepenuhnya membangun diri Anda sendiri, apalagi menjadi berdaya untuk orang lain. Takarannya, coba lihat produktivitas Anda, atau coba tanyakan kembali bahagiakah Anda saat ini?

Rhenald Kasali, dalam bukunya Wirausaha Muda Mandiri, berbagi tip untuk menemukan arti sukses. Bagaimana supaya akhirnya Anda menjadi lebih berdaya dalam dunia kerja atau bisnis, kemudian membawa Anda mencapai sesuatu. Ini yang dikatakan Rhenald:

* Luangkan waktu untuk berpikir
Luangkan sedikit waktu dan renungkan apa arti sukses bagi Anda, dan bekerjalah menuju sukses yang Anda inginkan.

* Cari definisi sukses versi Anda
Jangan menggunakan definisi sukses menurut versi teman, orangtua, saudara, atau orang-orang lainnya. Masing-masing dari mereka memiliki panggilan yang tidak sama dengan Anda. Semua harus dimulai dari apa yang Anda inginkan dalam hidup.

* Fokus menyusun daftar tentang apa yang Anda inginkan
Buatlah lebih tajam daftar yang Anda inginkan, fokus di sana, dan jangan terpancing menyusun daftar tentang hal-hal yang tidak Anda inginkan. Sebab dengan daftar panjang tentang hal-hal yang tidak diinginkan, Anda akan lebih banyak memikirkan hal-hal yang tidak kita inginkan daripada apa yang sesungguhnya diinginkan.

* Fokuskan pikiran pada apa yang Anda inginkan
Berpikirlah lebih pada apa yang Anda inginkan. Bila Anda bisa menguasai hal ini, maka Anda dapat bekerja dengan passion, bukan dengan rasa takut, cemas, atau segala hal yang tidak berempati terhadap kehidupan. Kebahagiaan dimulai dari kecintaan dan empati. Jika Anda membangun kehidupan dengan passion, maka sukses yang lebih besar akan Anda raih.

* Temukan potensi diri, lalu kembangkanlah
Jangan terlalu asik dan terbelenggu dengan apa yang dimiliki saat ini, atau dikerjakan saat ini. Mulailah memikirkan potensi-potensi yang ada dalam diri Anda. Tanda mengenali potensi, yakni dengan bekerja pada apa yang Anda inginkan karena itulah potensi Anda. Jadi ubah mindset dari what you have menjadi what you wants.

* Mulai investasikan waktu
Kembali lagi, luangkan waktu dan jadikan waktu sebagai investasi untuk mendapatkan dan menemukan potensi diri dan passion Anda, mulai sekarang juga. Temukan dengan membuat definisinya lebih dahulu, caranya cari tahu lebih jauh apa sebenarnya yang Anda inginkan, Anda harus tahu itu jika ingin temukan potensi diri. Memang butuh waktu, namun Anda takkan tahu jika tidak memulainya.

* Jangan pernah berhenti
Potensi dan passion Anda adalah apa yang membuat Anda bekerja dengan penuh energi dan membahagiakan, menimbulkan kesenangan, dan menghasilkan imbalan kebahagiaan yang besar. Temukan potensi Anda, dan jangan pernah berpikir untuk berhenti sebelum Anda menyadari dimana letak potensi diri.

Coaching untuk Diri Sendiri



Coaching tak sama dengan pelatihan (training), pengajaran (teaching) atau juga mentoring. Coaching lebih kepada bentuk pembinaan terhadap seseorang yang bisa memberikan dukungan yang netral, dan tidak menghakimi dirinya untuk memberikan pencerahan dan perubahan lebih baik.

Jika Anda punya masalah pribadi atau pekerjaan yang tak kunjung berakhir, karena salah satu faktornya ketidakmampuan Anda mencari solusi dan atau menjalani solusi yang sudah Anda ketahui, coaching bisa jadi alat pembongkar masalahnya.

Yusa Aziz, pendiri iCOACH, dalam sebuah seminar pengenalan coaching beberapa waktu lalu di Jakarta, mengatakan dengan metode coaching, persoalan kehidupan pribadi atau karier juga bisa diatasi.

Dalam coaching , modelnya tak seperti konsultasi. Pembongkaran mindset menjadi langkah awal membuka jalan untuk menemukan masalah sebenarnya. Kadang, penyebab masalah tersimpan dan harus dibongkar lebih dahulu. Jika sudah menemukan pusat masalah akan lebih mudah mencari solusi bahkan hingga langkah-langkah jitu yang bisa dilakukan dalam memecahkan masalah.

Seringkali yang terjadi adalah penyangkalan atas masalah. Jika Anda punya karakter ini, coaching menjadi cara jitu membongkar diri. Anda akan dibantu menemukan free will (dorongan kuat dalam diri) untuk segera membuat perubahan dan pencerahan.

Lantas dimana Anda bisa mencari coach untuk membantu menata kembali hidup Anda?

Lihat sekitar Anda
Coba lebih peduli dengan lingkungan di sekitar Anda. Orang lain yang Anda kenal dan sukses (dalam pandangan Anda), bisa menjadi sosok tempat Anda belajar. Tanyakan apakah dia bersedia membuka dirinya untuk berbincang dengan Anda. Anda bisa mulai bertanya bagaimana metodenya meraih kesuksesan hidup.

Cari coach ahli
Coach profesional bisa lebih fokus membantu Anda mengenali diri, kemudian mendukung Anda menjadi seseorang yang punya free will dan mampu membuat keputusan. Coach berbeda dengan konsultan, artinya dia tidak mengarahkan Anda membuat pilihan tetapi mendorong Anda untuk berani membuat keputusan atas diri sendiri. Meski Anda harus mengeluarkan biaya (lihat juga kemampuan), anggap saja sebagai investasi untuk diri sendiri.

Hadiri seminar coaching
Membuat perubahan, apalagi mengubah mindset, tidak bisa secara instan. Menghadiri berbagai pertemuan yang membangkitkan motivasi dan mengikuti seminar coaching bisa membantu Anda mengatasi diri sendiri. Dengan membuka diri dalam pergaulan, Anda bisa mencari lebih banyak referensi dan jawaban atas kegelisahan Anda.

Nah, siapkah Anda membongkar diri dengan coaching? Bisa jadi Anda menemukan lebih jauh tentang diri Anda, bahwa Anda menemukan potensi yang selama ini terpendam.

Membuat Catatan Pendapatan dan Pengeluaran


Perencanaan keuangan yang baik menjadi tanda bahwa Anda kaya. Kaya tak sekadar banyak uang, namun Anda masih bisa menjalani hidup dengan standar kenyamanan (yang mungkin sudah Anda miliki saat ini) puluhan tahun ke depan.

Bentuk perencanaan keuangan bisa beragam, misalnya menabung atau investasi. Namun sebelum memilih mana yang lebih baik, mulailah dengan cara sederhana dengan membuat catatan rutin pendapatan dan pengeluaran. Langkah sederhana ini akan menentukan kemana uang Anda bisa bermanfaat untuk Anda di masa mendatang.

Prof Dr Adler H Manurung, RFC, dan Lutfi T Rizky, SE, MM, RFA, dalam bukunya Successful Financial Planner menyebutkan langkah-langkah untuk mengendalikan keuangan, yakni:

1. Mencatat semua pendapatan
Catat semua uang yang masuk baik dari gaji rutin bulanan, laba bisnis, atau sumber pendapatan lain seperti bonus, THR, beasiswa, dan lainnya. Catatkan ke dalam laporan keuangan dengan rinci dan memudahkan perhitungan.

2. Catat pengeluaran Anda
Kendalikan arus uang yang menjadi pengeluaran setiap bulannya. Kenali lebih dahulu mana biaya pasti (tetap) dan mana biaya yang bisa berubah (variabel). Biaya tetap misalkan cicilan KPR, kredit motor, dan lainnya, yang sudah memiliki perjanjian tertulis. Biaya variabel seperti transportasi tiap bulannya, atau biaya makan yang sangat bisa dikontrol. Kenali mana biaya yang berlebihan; jika ada kurangi atau bahkan hilangkan. Buat juga skala prioritas kebutuhan mana yang lebih penting dan mana yang bisa dikalahkan.

3. Hitung sisa pendapatan
Jika setiap catatan pemasukan dan pengeluaran sudah rinci, Anda bisa mendapati berapa sisa dari pendapatan Anda setiap bulannya. Hasilnya bisa positif (surplus); jika sudah begini Anda bisa menentukan apakah dana tersebut digunakan untuk menambah tabungan dana darurat atau sebagai investasi. Jika hasilnya negatif (defisit) maka sudah saatnya mencari dana tambahan untuk menutupinya. Caranya:
* Cek pengeluaran atau biaya bulanan, kurangi pengeluaran yang bisa ditunda atau bahkan dihilangkan.
* Cari pekerjaan tambahan atau berbisnis.
* Jika Anda sudah berinvestasi, alihkan investasi Anda ke instrumen lain yang memberikan hasil lebih tinggi.
* Kurangi hutang Anda.

Tas Cantik Motif Kotak-Kotak

Apakah anda ada rencana untuk membeli tas cantik? Tentu saja kalau anda Tanya balik ke saya, pasti jawabannya saya ada. Beso adalah waktu yang sudah lama sekali saya tunggu-tunggu. Saya berencana membeli tas cantik motif kotak-kotak yang akan saya padukan dengan BUSANA MUSLIM saya. BAJU MUSLIM saya entu adalah blus. Warna agak mengkilap gitu, jadi saya rasa jika di padukan dengan tas motif kotak-kotak pasti akan sangat bagus.

Saya sudah ada pilihan yang jelas banget, kemarin pas pulang kerja sempat liatin tas motif kotak yang sedang di pajang di toko busana. Beso saat sudah ada di toko, tinggal tanyain aja ke pelayannya. Tadi sempat juga ngecek harganya di toko busana online, berkisaran 175.000. Jadi gak mahal banget, dibandingkan dengan kualitas yang akan saya dapatkan. Tadi sudah baca juga kain yang di gunakan. Tambah semakin mantap nih untuk beli tas yang motif kotak-kotak itu.

Lebih Berani Bicara di Depan Umum



Jika melihat pembawa acara memimpin sebuah acara tapi salah-salah, kita dengan mudahnya mengkritik. Padahal, tak mudah untuk bisa menjaga konsentrasi di depan ruangan dan memimpin suasana. Dalam hal pekerjaan, bicara di depan umum pun tak bisa dihindari juga. Pada suatu masa, Anda akan harus berhadapan dengan situasi ini. Supaya bisa sukses bicara di depan umum, perhatikan tips dari Works by Nicole Williams berikut ini:

Kenali Hadirinnya
Pertanyaan pertama yang harus Anda tanyakan adalah, "Apa peran saya sebagai pembicara?", "Apakah saya di sini untuk menghibur hadirin? Mengajar sebuah pelatihan? Atau yang lain?" Ketika Anda mengetahui apa peran Anda, akan semakin mudah untuk mengetahui apa saja yang sebaiknya Anda katakan, dan apa yang sebaiknya tidak Anda katakan.

Tulis
Jika Anda sudah tahu jauh-jauh hari bahwa Anda akan berbicara di sebuah ajang, coba lakukan penelitian. Mulai dengan mendaftar poin-poin garis besar. Lalu secara perlahan, isi bagian-bagian yang kosongnya. Menulis akan makin menguatkan pikiran dan ide Anda, sekaligus membantu Anda menyampaikan pesan, supaya tidak keluar dari garis-garis utama, dan membantu Anda ketika sedang kehilangan kata-kata.

Upayakan Agar Tak Terlihat Gugup
Jangan biarkan para hadirin melihat betapa gugupnya Anda. Bahkan pembawa acara kenamaan dan sudah berpengalaman pun bisa merasa gugup sebelum mulai membuka acara. Cara masing-masing orang untuk menenangkan diri berbeda-beda. Cara apa yang bisa membantu masing-masing orang untuk merasa lebih baik dan percaya diri sebelum mulai berbicara di depan bisa berbeda-beda. Hanya waktu dan "jam terbang" yang pada akhirnya bisa membantu Anda menemukan pola terbaik dan paling cocok untuk Anda. Tapi yang paling sering dilakukan untuk meredakan ketegangan para pembicara adalah dengan mengatur napas. Cara lainnya adalah berbicara dengan orang lain. Jangan khawatir berlebihan, takut salah ucap, atau akan melakukan hal-hal bodoh. Tapi tenang saja, kebanyakan orang akan memaafkan Anda. Coba pandang para hadirin sebagai teman-teman dekat Anda, yang menerima Anda apa adanya.

Coba Gali Hubungan dengan Hadirin
Amat penting untuk menjaga hadirin tetap tertarik dengan ucapan Anda. Anda tak ingin para hadirin tidak mengerti apa yang Anda katakan, kan? Strategi berbeda dibutuhkan untuk hadirin yang berbeda karakternya. Namun, akan membantu di seluruh situasi jika Anda memasukkan unsur humor di dalamnya. Jika Anda akan menggunakan statistik, upayakan seminimal dan sesederhana mungkin. Presentasi visual juga bisa membantu orang untuk lebih fokus. Perhatikan juga intonasi dan gerak tubuh Anda. Jangan sampai gerakkannya berulang dalam waktu lama, hindari pula intonasi datar yang bikin orang mengantuk.

Jadilah Diri Anda Sendiri
Tak jarang ada orang yang berusaha keras untuk mengambil hati hadirinnya. Menggunakan gerakan tangan atau bahasa tubuh memang bia dilakukan sesekali untuk menghindari kebosanan. Namun, jangan sampai terlihat berlebihan. Tonjolkan kelebihan dan poin obrolan Anda ketimbang bergerak berlebihan. Bergeraklah secara natural, para hadirin pun akan merasa lebih nyaman menatap Anda.

Menahan Keinginan Berbelanja? Bisa, Kok!



"Berbelanja bisa menjadi semacam jalan singkat pelepas stres. Bahkan bisa menjadi semacam penumbuh rasa bangga, dan membuat Anda merasa bahwa Andalah yang mengendalikan hidup Anda," terang April Lane Benson, Ph.D., psikolog yang mendalami seputar kelainan dalam hal berbelanja kompulsif di situs Glamour. Supaya Anda bisa menahan diri agar tidak kebablasan berbelanja, simak caranya;

Window-shop tanpa uang
Rasa kegirangan sesaat pada pecandu berasal dari dopamine. Dopamine adalah zat kimiawi di dalam otak yang muncul ketika Anda melakukan suatu hal yang memuaskan. Perasaan euforia itu datang ketika Anda melakukan aktivitas yang memaparkan Anda pada sesuatu yang disukai. Misal, Anda melihat barang baru yang unik dan bagus di mata Anda. Agar tak terbujuk "kebaruan", cobalah untuk melakuan window-shop tanpa membawa uang berlebih maupun kartu kredit/debet. Jika Anda memang masih memikirkan barang tersebut setelah dua-tiga hari, coba datang kembali, kali ini Anda sudah melihat untuk kedua kalinya. Hal ini biasanya akan mengurangi rasa penasaran dan keinginan impulsif untuk membeli barang baru yang muncul di awal "pertemuan".

Jangan membuat ajang berbelanja sebagai acara sosial
Menurut penelitian, para pebelanja yang datang bertiga, memiliki kemungkinan 7 persen lebih tinggi untuk melakukan pembelian impulsif ketimbang mereka yang berbelanja sendiri atau berdua. Jika Anda memang butuh bantuan untuk memberi masukan akan pakaian apa yang paling tepat untuk Anda, ajaklah teman yang bukan tukang belanja, jadi ia bisa membantu Anda mengerem keinginan berbelanja dengan nasihat-nasihatnya.

Bayar dengan uang tunai
Kartu kredit memiliki kekuatan mengelabui orang untuk berpikir bahwa mereka tidak mengeluarkan uang, ungkap Sheryl Garrett, perencana keuangan dari serial On the Road. Anda bisa membeli sesuatu, lalu lupa bahwa Anda baru saja mengeluarkan uang, karena tagihannya baru tiba di rumah Anda berminggu-minggu kemudian. Sementara ketika Anda membeli barang dengan uang tunai, kesannya lebih mendalam. Merelakan lembaran-lembaran uang yang terlihat lebih terasa pedih di dalam dada. Secara rata-rata, orang yang membayar dengan uang tunai lebih hemat 12-18 persen tiap kali belanja ketimbang berbelanja dan membayar dengan kartu. Perlu diingat, jika Anda tak bisa membayar dengan tunai sekarang, kemungkinan terbesar adalah Anda memiliki kesulitan untuk membayar apa pun itu yang Anda beli, ujar Garrett.

Tunjuk pemicunya
Alihkan perhatian dari toko-toko yang biasanya membuat Anda tak tahan untuk tidak berbelanja. Misal, Anda merasa kesulitan untuk tidak berbelanja ketika tiba di toko buku, maka batasi diri Anda untuk belanja dengan maksimal jumlah uang atau jumlah buku. Kuatkan tekad Anda!

Petakan jalur toko
Makin banyak gang di dalam toko yang Anda lewati, makin banyak pembelian di luar rencana yang Anda lakukan. Keinginan untuk melakukan pembelian mendadak naik hingga 10 persen ketika Anda mengelilingi seluruh gang di toko. Karena ketika Anda mengelilingi seluruh gang di dalam toko itu, Anda akan melihat macam-macam barang, begitu pula penawaran khusus sehingga akhirnya akan membuat Anda makin tergoda. Rencanakan apa yang ingin Anda beli, termasuk letak-letaknya sebelum Anda pergi berbelanja. Pastikan Anda hanya melihat di gang-gang tersebut, tidak masuk gang lain.

Bedakan keinginan dan kebutuhan
Ketika Anda akan membeli barang, tanyakan pada diri Anda, apakah saya punya barang semacam ini di rumah? Apakah saya bisa hidup tanpa barang ini? Namun, memang masih baik untuk membeli barang yang Anda inginkan sesekali, tapi batasi, jangan sampai ternyata Anda sudah memiliki barang tersebut lebih dari 1 di rumah.

Buku harian belanja
Jika pengeluaran impulsif adalah hal besar bagi Anda, coba buat catatan pengeluaran Anda dan apa yang dirasa saat Anda mencatat barang-barang yang Anda beli tersebut. Lakukan hal ini setiap hari selama beberapa minggu, dan perhatikan polanya. Apakah Anda membeli kue 3 buah kue muffin setiap hari karena lapar atau karena ingin saja? Atau apakah Anda ke mal karena ada keperluan mendesak atau karena rasa ingin?

Kita memiliki kecenderungan berbelanja untuk mengatasi gejolak emosi. Ketika kita sedang merasa senang, atau sangat sedih, kita berusaha mengembalikan mood dengan melakukan hal yang kita sukai, seperti berbelanja. Para peneliti di Inggris mengatakan, bahwa para pebelanja merasa berbelanja bisa mengembalikan mood-nya, dan membuat mereka merasa menjadi orang yang mereka ingini.

Berikan waktu
Ketika Anda melihat celana yang bagus, dan ada keinginan untuk membeli, coba pegang barang tersebut, sambil berkeliling toko, setidaknya selama 15 menit. Celana itu akan mulai kehilangan rasa "wah"-nya jika Anda biarkan momen itu menghilang sebentar.

10 Tanda Sudah Saatnya Anda Resign



Sebuah polling dilakukan oleh Gallup Poll terhadap karyawan-karyawan di Amerika, mendapati bahwa sebanyak 71 persen respondennya merasa tidak kerasan dengan pekerjaan/tempat kerjanya. Apa yang harus dilakukan? Tetap menjakani pekerjaan meski merasa tidak bahagia atau mencari pekerjaan baru dengan harapan akan mendapatkan tempat yang bisa lebih membahagiakan?

Pilihan pindah kerja ke tempat yang lain ada di tangan Anda. Berikut adalah 10 tanda untuk Anda perhatikan, jika salah satu atau beberapa tanda ini Anda rasakan, maka sudah saatnya Anda memikirkan untuk pindah kerja.

1. Rekan kerja yang mengesalkan
Rekan kerja bisa jadi sangat menyenangkan, tapi ada juga yang sangat menyebalkan. Bukan hal yang mengesalkan ketika Anda mendapatkan rekan kerja yang menyenangkan. Namun, bagaimana caranya bisa menyelesaikan pekerjaan ketika rekan kerja Anda kerjanya bikin kesal? Entah itu membuat Anda kesal dengan caranya yang suka menyindir, datang terlambat, pulang cepat, bicara keras di telepon, mengecilkan Anda di muka umum, atau senang mengganggu Anda di jam kerja dengan gosip-gosipnya? Jika memang rekan kerja yang seperti itu ada lebih dari 1 atau lebih dari yang bisa Anda hadapi, maka sudah saatnya Anda mencari tempat kerja baru, entah minta relokasi divisi atau tempat duduk, atau pindah perusahaan.

2. Tak semangat berangkat kerja

Setiap Minggu malam, Anda pun bersungut-sungut memikirkan keesokan hari yang berarti Anda harus berangkat ke kantor lagi. Ketika Anda menghabiskan lebih dari 40 jam dalam seminggu untuk bekerja, rasa tak malas berangkat bekerja adalah hal terakhir yang seharusnya ada di pikiran Anda. Jika memang itu yang terjadi, maka sudah saatnya Anda memikirkan untuk mengganti pekerjaan.

3. Teramat jenuh
Kebanyakan orang senang untuk menyukai tantangan di pekerjaannya. Jika pekerjaan Anda mulai terasa mudah atau berulang, maka ini adalah tanda bahwa Anda butuh tanggung jawab atau perubahan peran dalam pekerjaan. Tapi jangan salah artikan kebosanan dengan kemalasan. Ada perbedaan besar antara menonton YouTube seharian sementara pekerjaan menumpuk di sebelah Anda dengan menonton YouTube seharian karena pekerjaan sudah Anda selesaikan semua sejak pagi.

4. Perusahaan dalam masalah
Keadaan ekonomi dunia saat ini masih belum stabil benar. Jika Anda merasa perusahaan memiliki masalah dengan keuangan atau kesulitan untuk bisa tetap berdiri, jangan lalu ambil langkah gegabah. Tanyakan kepada atasan Anda keadaan yang sebenarnya, baru pikirkan langkah berikutnya. Jika memang menuju titik nol, ada baiknya Anda memikirkan untuk pindah perusahaan.

5. Tak merasa kerasan
Amat penting bagi seseorang untuk bisa merasa kerasan. Jika kompetisi yang ada di perusahaan terasa tidak adil, kolega Anda mencuri ide, ada konflik etika dan nilai antara Anda dengan perusahaan, atau mungkin tidak sepaham dengan kebijakan manajemen, mungkin sudah saatnya Anda mencari perusahaan yang bisa memberikan hal-hal krusial tersebut bagi Anda.

6. Bos yang tak menyenangkan
Percaya atau tidak, hubungan Anda dengan atasan memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan profesional Anda, secara kebahagiaan dan sukses. Lagipula, bahkan pekerjaan terbaik pun akan menjadi sangat tidak menyenangkan ketika Anda berhadapan dengan bos yang menyebalkan. Jika Anda tidak memiliki cara pandang atau visi yang sama atau atasan Anda tidak bisa dipercaya atau tidak suka melihat Anda maju, maka sudah saatnya Anda mencari tempat dengan atasan baru.

7. Karier jalan di tempat
Anda sudah melakukan pekerjaan yang sama selama beberapa tahun belakangan ini, Anda sudah siap mendapatkan tanggung jawab baru. Atau Anda sudah kehilangan gairah untuk melakukan apa yang biasanya Anda sukai. Atau Anda bekerja di perusahaan yang tidak bisa memberikan pekerjaan berbeda dengan yang sedang emban. Cobalah untuk membicarakan tentang kemungkinan peran atau tanggung jawab baru yang bisa Anda lakukan, atau mencoba tugas yang berbeda. Ekspresikan pada atasan Anda mengenai keinginan untuk membangun kemampuan dan cara untuk mencapai gol Anda. jika tak ada alternatif lain yang bisa Anda coba, mungkin sudah saatnya Anda mencoba mencari tempat baru.

8. Anda tidak dihargai
Penghargaan atas prestasi memiliki peran cukup penting. Perasaan bahwa Anda sudah memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan akan menjadi hal yang baik untuk Anda. Jika perusahaan Anda tidak melakukan hal apa pun untuk menghargai hasil karya Anda, maka Anda akan merasa tersia-sia atau tak dianggap.

9. Lingkungan kerja tak menyenangkan
Tempat kerja yang memiliki energi negatif atau moral rendah akan menguras setiap karyawannya, bahkan yang pada awalnya memiliki energi positif sekali pun. Jika Anda selalu merasa stres, depresi, atau sifat periang Anda berubah menjadi negatif, mungkin sudah saatnya Anda mengeksplor pilihan pekerjaan lain di luar sana.

10. Kelelahan
Terlalu banyak proyek yang ditangani sama dengan jadwal kerja yang berlebihan. Jika hal ini hanya terjadi sesekali saja, mungkin bisa membantu Anda untuk memacu diri, dan bersifat sebagai tantangan baru untuk Anda. Tapi proyek demi proyek seakan tak ada ujungnya dan terus berulang, pulang tengah malam, kehidupan sosial Anda pun hilang begitu saja, maka sudah saatnya Anda membantu diri sendiri dengan mencari pekerjaan baru.

Memanfaatkan Kartu Kredit untuk Berburu Diskon



Program undian MasterCard Year End Season Sale 2009 yang diadakan di tiga mal di Jakarta akhir tahun lalu telah mendapatkan pemenang utamanya. Ong Sophya Angela, seorang ibu rumah tangga, berhasil membawa pulang satu mobil Audi A4. Yang kedua adalah Ferry Suranto, yang mendapatkan paket liburan ke Eropa untuk dua orang.

Sophya mengaku tak pernah menghitung berapa kali ia menggunakan kartu kreditnya untuk dapatkan kupon undian. Yang pasti, ia punya kebiasaan membawa keluarganya makan bersama tiap akhir pekan di mal.

"Setiap Sabtu - Minggu, kami memang rutin makan bersama di luar, salah satunya Plaza Senayan. Dari sinilah saya mendapat kupon undian," papar Sophya kepada Kompas Female, usai menerima secara langsung hadiah mobil di Plaza Senayan Arcadia, Jumat (5/2/2010).

Program belanja diskon ini digelar oleh MasterCard di Plaza Senayan, Mal Kelapa Gading, dan One Pacific Place. Program diikuti oleh 100 toko dan tempat kuliner, dan berlangsung dari 15 November - 31 Desember 2009. Setiap kali melakukan pembelanjaan melalui kartu kredit minimal sebesar Rp 1 juta, nasabah berhak mendapatkan satu kupon undian.

Namun makin banyak kupon yang dikumpulkan, memang makin besar peluang memenangkan program ini. Ferry, mendapatkan 22 kupon karena saat itu ia membeli televisi senilai Rp 22 juta.

Menggunakan kartu kredit memang menguntungkan, namun hal ini tentunya perlu diikuti dengan kedisiplinan dalam membayar tagihannya. Sophya dan Ferry bisa menjadi contoh. Meski sering menggunakan untuk keperluan sehari-hari, keduanya tak pernah merasa terjerat hutang.

Ferry mengaku berhati-hati sekali menggunakan kartu kredit. Ia berusaha mengontrol frekuensi belanja, dan nilai pembelanjaannya. Pembayaran pun selalu dilakukan sebelum jatuh tempo.

Sophya tak jauh berbeda. Ia selalu membayar penuh tagihannya sebelum jatuh tempo, dan tidak menjadikannya hutang yang terus membengkak karena bunga. Untuk program cicilan menggunakan kartu kredit pun diseleksi.

"Saya hanya mengambil program installment dengan bunga 0 persen. Kemudian saya buat chart sendiri untuk setiap program yang saya ikuti, sehingga pembayaran bisa terkontrol dan lunas sebelum jatuh tempo," ujarnya.

Selain Sophya dan Ferry, MasterCard juga menyediakan hadiah berupa paket wisata (untuk dua orang) ke Asia, 10 paket perhiasan, dan 61 pemenang BlackBerry.

Bekerja Membuat Anda Tetap Melajang?



Kesibukan Anda di dunia kerja membuat Anda sulit mencari waktu untuk bersenang-senang. Atau, karena sedang senang-senangnya bekerja, Anda memilih untuk tidak mencari kekasih dulu. Apakah tidak memiliki pasangan itu merupakan pilihan atau tidak, sebenarnya kembali pada Anda. Tahukah Anda, apa yang sebenarnya sedang terjadi sehingga Anda pekerjaan menguasai diri Anda?

1. "Saya tidak punya waktu untuk berkencan"
Para pekerja muda mengatakan bahwa pekerjaan tidak bisa membuat mereka memiliki waktu untuk bersantai atau untuk bertemu pasangan yang tepat. Anda pasti dengan sadar menempatkan pekerjaan sebagai prioritas nomor satu. Atau mungkin karena menurut Anda mencapai karier yang cemerlang dalam dunia kerja jauh lebih mudah ketimbang mencari pasangan yang Anda impi-impikan.

Apa pun alasannya, memberikan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk pekerjaan tidak akan pernah bisa mengubah posisi Anda dari single menjadi in relationship.

Solusinya: Seimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Anda tentunya tidak akan mendapatkan jenjang karier yang Anda inginkan jika tidak berusaha dalam pekerjaan bukan? Sama halnya dengan mencari pasangan. Anda tidak akan mendapatkannya jika Anda tidak berusaha sekuat dedikasi Anda pada pekerjaan. Buat prioritas dan juga tujuan untuk menemukan pasangan masa depan Anda. Misalnya, berapa waktu yang Anda butuhkan untuk kehidupan pribadi Anda dalam satu minggu.

2. "Atasanku tahu aku single, dan memanfaatkannya"
Mereka yang hidup melajang rata-rata diminta bekerja lembur, bepergian untuk kepentingan bisnis, dan menerima keputusan di waktu-waktu terakhir. Kenapa? Karena mereka dianggap tidak memiliki kebutuhan untuk berkumpul bersama keluarga.

Solusinya: Tingkatkan komitmen Anda dalam kehidupan pribadi. Jika atasan Anda meminta untuk bekerja hingga larut malam, Anda tidak harus selalu menerimanya. Beri alasan kalau Anda telah memiliki rencana lain yang memang penting. Memang baik mendedikasikan diri pada pekerjaan melebihi jam kerja Anda, tapi pastikan kehidupan pribadi Anda tidak tersisihkan.

3. "Pria yang aku kenal rata-rata sudah menikah dan memiliki pasangan"
Mungkin memang ada kaitannya dengan pekerjaan. Sebab data statistik menunjukkan bahwa 50 persen pasangan yang menikah menemukan teman kencan mereka di tempat kerja. Jadi mungkin Anda tidak beruntung jika tidak memiliki tempat kerja yang memungkinkan Anda bertemu dengan lawan jenis yang masih single. Atau, yang memungkinkan Anda untuk bisa berkencan dengan salah satu dari mereka.

Solusinya: Cari tahu cara menemukan pria single lainnya. Toh, tempat kerja hanya salah satu opsi untuk mendapatkan pasangan. Aktif di perkumpulan atau klub, mencoba mendatangi restoran baru, menonton konser rame-rame dengan teman-teman, atau melanjutkan pendidikan, juga akan memberikan Anda kesempatan untuk bertemu orang-orang baru.

4. "Tidak ada laki-laki yang mau mengencani aku...."
Ladies, jangan desperate begitu, dong. Tetapi memang, ada tipe pekerjaan yang mungkin akan membuat lawan jenis berpikir ulang untuk mengencani Anda. Misalnya Anda seorang psikolog. Siapa yang bisa tahan jika terus mendapatkan analisa psikologis dari pasangannya? Atau akuntan yang selalu serius dan terlalu perhitungan dalam soal uang.

Solusinya: Jika Anda memiliki pekerjaan yang membuat Anda tersisih atau jauh kriteria dalam daftar calon pasangan idaman, jangan langsung berkecil hati. Caranya, jauhkan kesan bahwa kepribadian Anda sama seperti pekerjaan Anda. Jauhi topik-topik pembicaraan mengenai pekerjaan Anda, sampai Anda yakin bahwa pasangan Anda memang sudah siap.

Mengenali 10 Tipe Pewawancara Kerja



Saat akan mendatangi wawancara kerja, banyak tanda tanya yang lewat di kepala, dari "mau pakai baju apa", "bagaimana menjawab yang benar", hingga posisi duduk bagaimana yang benar. Tapi, ada satu faktor yang seringkali lupa dipikirkan, yakni, seperti apakah tipe si pewawancara? Mengapa penting? Karena ketika Anda bisa mengidentifikasi tipe seperti apakah si pewawancara, Anda akan bisa menentukan jawaban yang paling tepat.
Untuk membantu Anda, ketahuilah 10 tipe pewawancara kerja yang mungkin akan Anda temui, dan bagaimana menghadapinya.

1. Teman Anda
Tipe yang seperti ini biasanya akan menyambut tamu dengan antusias tinggi. Senyumnya lebar, jabat tangan hangat, sehingga memungkinkan percakapan berjalan personal. Ia pun menggali dengan dalamnya. Pewawancara tipe ini akan mengajak Anda berbicara selayaknya sahabat. Sebenarnya baik untuk mengungkap diri Anda, tapi saking santainya, Anda pun terlena, sehingga lupa bahwa sebenarnya sedang wawancara kerja. Yang bisa Anda lakukan adalah menanggapi situasi tersebut dengan pemikiran bahwa si pewawancara tidak ingin pegawai yang kaku. Ingatkan diri Anda bahwa si pewawancara bisa santai karena bukan ia yang sedang dilempar pertanyaan. Tunjukkan pada dirinya, bahwa Anda bisa sangat santai, tapi tetap profesional, dan tidak bersikap selayaknya sahabat karib sejak lama (karena sahabat lama tahu masa-masa jahil Anda).

2. Interogator
Pertanyaan bertubi-tubi akan datang menyerang Anda seperti sedang disidang. Tipe semacam ini tidak ingin percakapan yang santai seperti saat sedang bincang santai, ia sudah siap dengan daftar pertanyaan. Jangan berharap si pewawancara akan memancing jawaban Anda ketika Anda sedang tersendat dan sulit mengungkapkan maksud. Selayaknya investigator, ia akan menyelidik dan membuat Anda sedang diadili. Tak heran jika jawaban Anda bersifat defensif, sehingga di perjalanan pulang Anda merasa seperti melakukan kejahatan. Untuk menghadapinya, fokuslah pada jawaban Anda, jangan terobsesi memikirkan reaksinya. Tetap tenang. Anda boleh mencoba membuat perbincangan dari jawaban yang Anda berikan, tapi jangan terkejut jika upaya itu gagal. Pewawancara tipe ini ingin mendengar jawaban Anda dan melihat bagaimana Anda bisa menguasai diri, jadi untuk tetap tenang adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan.

3. Sibuk dan Terburu-buru
Anda bisa melihat sikapnya yang acuh tak acuh atas jawaban yang Anda berikan. Tak heran jika terlihat sangat sibuk membaca ponselnya. Jangan terlalu diambil hati, karena ada sebagian orang yang dipaksa untuk mengikuti proses wawancara pekerjaan, cukup jawab pertanyaannya sebaik mungkin dengan sikap yang baik.

4. Terlalu Banyak Informasi
Akan ada saat-saat Anda bertemu pewawancara yang kurang memahami batasan. Anda bisa saja mendengar candaan yang tidak pada tempatnya, cerita terlalu pribadi, atau perbincangan yang tak tepat dari pewawancara. Tipe seperti ini bukan berusaha untuk berbuat hal itu, tapi ia hanya kurang bisa memahami arti batasan. Jika bertemu tipe seperti ini, cobalah untuk tetap tenang. Jawablah pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika ia mulai keluar jalur lagi, coba setir perbincangan ke arah perusahaan atau pekerjaan yang Anda tuju di perusahaan itu. Tapi, tentu, perlu diingat, ketika ia mulai mengeluarkan lelucon yang menurut Anda sangat tidak sopan atau menyinggung perasaan, Anda berhak keluar dari ruangan.

5. Pengikut Aturan
Tipe ini sangat mengikuti aturan. Anda bisa menantikan pertanyaan-pertanyaan persis seperti yang diutarakan buku tips sukses wawancara kerja. Tips suksesnya? Sebaiknya Anda mempersiapkan jawaban seperti yang diajarkan oleh buku-buku sukses wawancara kerja.

6. Tukang Bercanda
Beberapa pewawancara kerja memiliki selera humor yang cukup baik. Saking baiknya, mereka tak tahu kapan harus mengakhirinya. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sambil diselingi lemparan-lemparan komentar sarkastik atau lucu dari si pewawancara. Tipe wawancara semacam ini tak sepenuhnya buruk, namun bisa membingungkan Anda, kapan sebenarnya wawancara itu berlangsung. Jika Anda tak masalah dalam mengikuti lelucon dan candanya, silakan jawab pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika Anda merasa bisa membalas leluconnya dengan lelucon yang baik pula, jawab saja. Bagi beberapa pewawancara, jika resume Anda sudah bisa mengisi kualifikasi yang mereka perlukan, maka wawancara yang berlangsung hanya digunakan sebagai formalitas saja.

7. Si Aneh
Ada beberapa orang yang sikap dan sifatnya sulit untuk dipahami. Karenanya, jangan terlalu kaget jika Anda mendapati pertanyaan-pertanyaan yang sangat diluar konteks. Selama masih bisa ditolerir, ikuti saja. Jika pertanyaannya masih bersifat profesional, tapi si pewawancara melakukan kegiatan yang diluar itu, misal, bermain origami, ikuti saja, tetaplah berfokus pada jawaban Anda. Ia mungkin tidak menyadari sedang melakukan hal itu.

8. Tak Ada Basa-basi
Tipe ini sangat to-the-point. Ia tak peduli perasaan Anda. Ia cenderung jujur dan tak mau membuang waktu. Penting untuk Anda bisa menguatkan diri. Pewawancara ini akan mencoba untuk melemparkan pertanyaan atau komentar pedas untuk mengetes Anda. Buktikan padanya bahwa Anda cukup kuat menerima segala tantangan keras yang mungkin akan Anda temui ketika bekerja di perusahaan tersebut. Samakan ketegasan dan tingkat keseriusan Anda dengannya.

9. Muka Datar
Jangan harapkan ada timbal balik dari orang ini. Wajahnya saja sudah datar, Anda akan sulit untuk mengetahui apakah jawaban dan respon Anda sudah memenuhi keinginannya atau belum. Jangan berusaha mencairkan suasana. Jika Anda berusaha mencari celah darinya, Anda hanya akan frustasi. Jawablah pertanyaan sebaik mungkin, jadi diri Anda, dan tetap tenang.

10. Mafia
Biasanya mereka datang bergerombol dan sifatnya mengintimidasi. Para pewawancara ini bisa jadi sangat menyenangkan, menyeramkan, atau percampurannya. Pandangan mereka akan sangat menusuk ke arah Anda. Cobalah untuk tetap tenang, memang saran yang sangat sulit dijalankan, namun ini adalah pendekatan terbaik. Ketika Anda menghadapi pewawancara lebih dari satu, Anda akan melihat beberapa tipe orang, jadi, jangan berharap Anda bisa menyenangkan semua orang. Coba untuk jadi diri Anda dan perhatikan si pewawancara yang terlihat paling responsif kepada Anda. Ketika Anda melihat anggukan dari salah satu pewawancara, Anda akan merasa lebih tenang dan bisa lebih semangat.

Berani Memulai Kembali Karier Dari Nol



Merasa lelah dengan karier yang sedang Anda tapaki? Berencana untuk mengubah alurnya untuk menuju karier yang Anda impikan? Anda bisa mendapatkannya, kok. Coba ikuti tips dari Suze Orman, ahli keuangan yang dipercaya Oprah berikut ini.

1. Pikirkan karier, bukan pekerjaan jangka pendek
Ubah cara pikir Anda tentang pekerjaan yang Anda tekuni. Jangan hanya berpikir pekerjaan yang sedang Anda kerjakan sebagai pekerjaan jangka pendek. Cobalah untuk berpikir ke depan dan jangka panjangnya, sebagai karier. Ketika memikirkan karier, Anda akan memperhitungkannya tak hanya sebagai mimpi, gol, atau cara untuk menghidupi Anda dari hari ke hari. Anda akan mulai memikirkan karier sebagai jalan hidup dan pekerjaan Anda lebih fokus.

2. Menghadapi kegagalan dan membangun
Mereka yang berhasil ada di puncak teratas, pasti pernah mengalami kegagalan, dan mereka bisa menggunakan kegagalan itu sebagai tangga menuju puncak. Pelajarilah kegagalan-kegagalan yang Anda hadapi, tantang diri Anda untuk selangkah lebih maju, dan fokus kepada visi jangka panjang. Ekspektasikan bahwa Anda akan harus bersakit-sakit dahulu sebelum bisa mencapai tujuan Anda. Karena, segala yang baik jarang datang dengan mudah.

3. Pastikan pilihan Anda membawa ke arah yang benar
Sebelum Anda memutuskan untuk mengikuti kuliah/kursus, atau berhenti bekerja, atau menerima promosi, atau mendapatkan klien baru, tanyakan baik-baik pada diri Anda bahwa keputusan itu akan membawa Anda selangkah lebih dekat ke gol jangka panjang karier Anda. Hindari keinginan untuk mengabaikan kebutuhan Anda agar bisa menyenangkan orang lain (orangtua, teman, kekasih). Kelilingi diri Anda dengan wanita-wanita mandiri yang gigih mendapatkan keinginan mereka, dan mereka akan membantu Anda menguatkan diri.

4. Ciptakan tabungan cadangan
Jika pekerjaan baru Anda mengharuskan Anda kembali ke sekolah, atau mengambil pekerjaan paruh waktu, cobalah menyisihkan waktu untuk menciptakan tabungan cadangan untuk membantu Anda menghadapi transisinya. Ketika Anda meninggalkan pekerjaan yang tak Anda sukai, hal terakhir yang ingin Anda hadapi adalah stres finansial. Jadi, sebelum melakukan tindakan yang Anda tahu akan mengeluarkan uang, pastikan Anda punya dana cadangan.

5. Targetkan kesempatan yang tepat, bukan untuk uang
Pekerjaan yang tepat, di perusahaan yang tepat, di bidang yang tepat adalah gol terdekat Anda. Ikuti keinginan terdalam Anda. Akan ada banyak kesempatan untuk mencari uang di masa depan. Tentunya jika Anda tidak memiliki kesulitan keuangan.

6. Jangan bergantung pada internet
Jika Anda memposting resume Anda di situs pencari pekerjaan, maka dengan sangat mudah, resume Anda akan terabaikan begitu saja. Jika Anda sudah mengetahui posisi, perusahaan, dan bidang yang Anda incar, cobalah datangi dan bicara langsung, jika memang ada lowongan di sana. Komputer memang bagus sebagai alat untuk riset, namun untuk mengubah nasib, butuh interaksi tatap muka.

Semoga berhasil!

Merasa Stuck di Pekerjaan? Hadapi Dengan Trik Ini!



Salah satu tantangan tersulit untuk dilewati dalam karier seseorang adalah ketika berhadapan dengan kejenuhan. Setiap kita yang bekerja dalam suatu waktu pasti akan menemui kondisi ini. Umumnya, bisa terselesaikan dengan pendekatan dan kemauan untuk introspeksi diri.

Ketika Anda mulai jalan terseok-seok menuju kantor, merasa tak ada tantangan baru, atau merasa tak ada masa depan pada pekerjaan Anda, maka hal ini akan berpengaruh pada kualitas pekerjaan Anda. Ironisnya, ketidakpuasan akan pekerjaan bisa menjadi hambatan terbesar untuk mendapatkan kesempatan yang Anda inginkan. Mirip lingkaran yang tak berujung.

Coba lakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasi kejenuhan dalam pekerjaan:
1. Menilai ulang prestasi Anda
Bangunlah kepercayaan diri Anda dengan menera ulang bakat dan prestasi profesional yang sudah Anda gapai selama ini. Tetapkan 3 proyek atau hasil kerja yang paling Anda banggakan, dan tilik, apa hal paling Anda senangi dari keberhasilan proyek tersebut? Apakah karena kesenangan Anda untuk mengatur orang? Apakah kepuasan untuk mendapatkan solusi untuk tantangan bisnisnya? Atau karena kesempatan untuk mencoba hal baru? Ketika Anda sudah mengetahui aspek paling membanggakan tersebut, lihat apakah Anda bisa mengupayakan agar hal-hal semacam itu bisa dibuat lebih sering? Misal, jika Anda mendapati bahwa merencanakan program acara (event planning) adalah hal yang Anda sukai, tanyakan kepada atasan Anda apakah memungkinkan untuk memposisikan Anda ke posisi yang banyak mengkoordinasi jadwal dan rapat?

2. Meningkatkan kemampuan
Mengejar kesempatan untuk membangun keahlian atau kemampuan lain bisa membuat Anda lebih maju dalam pekerjaan dan menantang intelektual Anda. Mengikuti kursus-kursus atau tempat kuliah bisa menjadi pilihan. Jangan lupa untuk mengecek kebijakan perusahaan Anda mengenai pembiayaan sekolah/kuliah, atau tanyakan pula mengenai kesempatan pelatihan internal. Keahlian atau kemampuan yang Anda dapatkan juga bisa meningkatkan kemungkinan Anda untuk mendapatkan promosi atau kenaikan gaji.

3. Memperluas lingkup kerja
Jika memungkinkan, coba tawarkan bantuan Anda secara sukarela untuk proyek-proyek menumpuk di kantor, meski hal tersebut berada di luar deskripsi pekerjaan Anda. Dengan berusaha mencoba melakukan tugas-tugas lain bisa meningkatkan nilai inisiatif Anda di mata atasan. Dengan melakukan hal ini pun, bisa membantu Anda mengetahui bakat-bakat terpendam.

4. Katakan apa yang Anda ingin katakan
Jangan takut untuk berbagi ide yang bisa menambahkan fungsi atau proses. Terlebih lagi, katakan pada atasan Anda apa yang bisa Anda lakukan untuk berkontribusi dan bagaimana usaha Anda tersebut bisa meningkatkan hasilnya. Berbagi pikiran pun bisa menanamkan bibit proyek-proyek baru yang bisa Anda bantu, tanggung jawab yang bisa Anda dapatkan dari sana akan mendorong Anda untuk lebih bersemangat mengerjakan pekerjaan rutin Anda.

5. Lebih terlibat dalam kegiatan komunitas
Anda bisa memperluas pengalaman dan meningkatkan kemampuan di lapangan dengan secara sukarela menjadi pemimpin kegiatan-kegiatan grup, menjadi mentor, atau lainnya. Melalui kegiatan-kegiatan semacam ini, Anda bisa meningkatkan antusiasme terhadap profesi Anda, sekaligus membantu rekan Anda untuk lebih maju dalam karier mereka.

6. Pikirkan kemungkinan untuk perubahan
Meski sudah berupaya keras, Anda masih merasa kurang tertantang atau tak terpuaskan dengan karier yang sekarang. Bahkan sulit untuk mendapatkan efek perubahan yang positif pada lingkungan pekerjaan Anda. Dalam kasus-kasus seperti ini, pilihan yang bisa Anda lakukan adalah untuk lebih obyektif dalam menilai situasi. Apakah Anda akan lebih produktif jika bekerja di lingkungan yang berbeda? Atau apakah Anda sudah menjajaki profesi yang tepat? Kadang, perubahan substansial bisa membantu Anda menghadapi tantangan yang sedang dihadapi. Ketika Anda terjebak dalam rutinitas membosankan pekerjaan, mencari jalan keluar adalah solusi termudah. Kuncinya adalah untuk tidak menyerah kepada kefrustasian begitu saja. Dengan mengambil beberapa langkah ke arah yang berbeda, Anda bisa menemukan diri Anda keluar dari rutinitas karier dan menemukan jalan yang lebih memuaskan.

Memakai Kartu Kredit Tanpa Rugi



Kepraktisan dan kemudahan menjadi alasan utama sebagian orang menggunakan lebih dari satu kartu kredit. Kartu kredit tak hanya memudahkan saat berbelanja (karena tak usah membawa uang tunai), tetapi juga bermanfaat saat Anda membayar tagihan hotel ketika sedang ke luar negeri misalnya.

Kartu kredit menjadi bermasalah ketika Anda tak punya kontrol diri dalam menggunakannya. Jadi, sebelum memiliki kartu kredit, penting untuk memahami bagaimana menggunakannya dengan cerdas.

Syafriady Hutagalung, perencana keuangan, dalam tulisannya di Financial Consultant Group mendefinisikan kartu kredit sebagai salah satu bentuk rekening pinjaman yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang ditentukan. Pria yang akrab disapa Adhie ini melanjutkan, dalam rekening pinjaman telah ditentukan batas maksimal yang dapat digunakan oleh peminjam. Peminjam dapat menggunakan dana tersebut terus-menerus asalkan tidak mencapai batas maksimal. Setiap kali pelunasan hutang dari pinjaman akan mengurangi balance di rekening. Hal ini berarti dana yang dapat dipakai juga meningkat.

Penting dicatat, pengguna kartu kredit adalah peminjam. Jadi, pastikan Anda memiliki self control yang kuat agar bijak menggunakan pinjaman. Bagaimanapun kartu kredit adalah utang.

Adhie menjelaskan, ada beberapa kelemahan dan keuntungan menggunakan kartu kredit:

Keuntungan:

* Anda tak akan dikenakan bunga jika membayar utang Anda sampai lunas di bawah grace period (sebelum jatuh tempo) dalam waktu 25-30 hari.

* Menyederhanakan pencatatan karena perusahaan kartu kredit akan mengirimkan laporan ke rekening Anda.

* Kenyamanan dan dapat digunakan saat tidak memiliki dana tunai untuk keperluan mendadak.

* Resikonya lebih rendah dibandingkan dengan membawa uang tunai.

* Dapat digunakan di seluruh dunia karena pihak bank penerbit bekerja sama dengan jaringan keuangan internasional yang diakui di seluruh dunia.

* Manfaat luas karena saat ini pihak bank penerbit sudah bekerja sama dengan beberapa merchant untuk memberikan diskon khusus dengan kartu kredit.

Kelemahan:

* Anda cenderung berbelanja lebih banyak dengan kartu kredit sehingga kecenderungan konsumerisme lebih tinggi.

* Suku bunga tinggi. Anda harus membayar bunga yang tinggi untuk balance yang belum juga terbayarkan.

Trik:

* Simpan kartu kredit untuk pembayaran dengan sistem cicilan. Jangan terjebak untuk selalu mengandalkan pembayaran melalui kartu kredit kalau Anda hanya bisa membayar pinjaman dengan cicilan.

* Jangan membeli kebutuhan sehari-hari melalui kartu kredit karena Anda akan kecanduan kemudian terjebak dengan utang konsumtif. Bayarlah tunai untuk kebutuhan dasar harian, dan simpan kartu kredit Anda di rumah.

* Bayarlah tagihan Anda sebelum jatuh tempo untuk menghindari bunga.

* Bayarlah tagihan Anda sebesar jumlah belanjaan. Artinya, jangan memanjakan diri dengan menunda pembayaran tagihan. Jika tak sanggup, maka kontrol diri untuk tidak melulu belanja dengan kartu kredit.